BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Anak memiliki suatu
ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai
berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak dengan dewasa. Anak bukan
dewasa kecil. Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang
sesuai dengan usianya. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa
balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan
perkembangan anak selanjutnya. Pada masa ini perkembangan kemampuan berbahasa,
kreativitas, kesadaran sosial, kesadaran emosional dan inteligensia berjalan
sangat cepat. Perkembangan psiko-sosial sangat dipengaruhi lingkungan dan
interaksi antara anak dengan orang tuanya. Perkembangan anak akan optimal bila
interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap
perkembangan.
Pada usia Toddler anak mengalami lompatan kemajuan
yang menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan
emosional. Pada anak usia toddler, seorang anak dapat sangat senang,
sibuk, bahkan gusar. Psikososialnya berkembang pesat, sedangkan pertumbuhan
fisiknya melambat. Anak
usia pra sekolah merupakan periode ajaib mendapatkan pengalaman dari aktivitas
dan rasa ingin tahu, sehingga membutuhkan perhatian orang tua yang besar.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah
yang dimaksud dengan masa Toddler?
2.
Apa saja macam-macam pertumbuhan dan
perkembangan pada masa toddler?
3.
Bagaimakah
keterlibatan orang tua dan dokter anak pada masa toddler?
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui definisi masa Toddler
2. Mengetahui macam-macam pertumbuhan dan
perkembangan pada masa toddler
3. Keterlibatan orang tua dan dokter anak pada
masa toddler
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI TODDLER
Anak usia toddler adalah anak usia 12 – 36 bulan ( 1 – 3 tahun ) pada
periode ini anak berusaha mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja dan bagaimana
mengontrol orang lain melalui kemarahan, penolakan, dan tindakan keras kepala.
Hal ini merupakan periode yang sangat penting untuk mencapai pertumbuhan dan
perkembangan intelektual secara optimal ( Perry, 1998 ).
Pertumbuhan merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel seluruh bagian
tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Sedangkan perkembangan merupakan
bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh
kematangan belajar. (Wong’s, 2000 ).
Usia 1 tahun merupakan usia yang penuh berbagai hal yang menarik antara
lain berubah dalam cara makan, cara bergerak, juga dalam keinginan dan sikap
atau perasaan si kecil apabila disuruh melakukan sesuatu yang tidak ia sukai,
ini akan menyatakan sikap dan nalurinya mengatakan “tidak” baik dengan kata –
kat maupun perbuatan, meskipun sebetulnya hal itu disukai ( psikolog
menyebutnya negatifisme ). Kenyataan ini berbeda pada saat usia di bawah satu
tahun, si kecil akan menjadi seseorang penyidik yang sangat menjengkelkan,
mereka akan menyelinap masuk setiap sudut rumah, menyentuh semua benda yang
ditemukannya, menggoyangkan meja dan kursi, menjatuhkan benda apapun yang bisa
dijatuhkan, memanjat apa yang bisa di oanjat, memasukkan benda kecil ke dalam
benda yang lebih besar dan sebagainya. ( Hurlock, 2002 )
Pada usia 2 tahun si kecil cenderung mengikuti orang tuanya kesana kemari,
ikut – ikutan menyapu, mengepel, menyiram tanaman, semua ini dilakukan dengan
penuh kesungguhan. Pada usia 2 tahun anak sudah mulai belajar bergaul, ia
senang sekali menonton anak lain bermain, perasaan tauk dan cemas sering
terjadi apabila orang tuanya meninggalkan anak sendiri. Seandainya orang tua
harus bepergian lama atau memutuskan untuk kembali.
Anak pada usia 3 tahun biasanya lebih mudah dikendalikan karena anak sudah
dalam perkembangan emosi, sehingga mereka mengenggap ayah dan ibunya sebagai
orang yang istimewa. Sikap permusuhan dan kebandelan yang muncul pada usia
antara 2,5 sampai 3 tahun tampaknya makin berkurang, sikap pada orang tua bukan
saja bersahabat tapi sangat ramah dan hangat. Anak menjadi sangat patuh pada
orang tuanya, sehingga mereka akan bertingkah laku baik dan menurut sekali.
Jika keinginan mereka bertentangan dengan kehendak orang tuanya, karena mereka
tetap mahluk hidup yang mempunyai pendapat sendiri. Pada usia 3 tahun, anak
cenderung meniru siapapun yang dilakukan orang tuanya sehari – hari, disebut
proses identifikasi. Dalam proses inilah karakter anak dibentuk jauh lebih
banyak dibentuk dari petunjuk yang diterima dari orang tuanya, seperti
membentuk model diri mereka, membina kepribadian, membentuk sikap dasar bai terhadap
pekerjaan, orang tua dan dirinya sendiri. ( Hurlock, 2002 ).
2.2 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MASA TODDLER
2.2.1 Perkembangan
Fisik
Perkembangan ketrampilan motorik yang cepat membolehkan anak untuk berpartisipasi dalam tindakan perawatan diri sendiri seperti makan, berpakaian dan eliminasi. Pada awal toddler berjalan dalam posisi tegak dengan sikap papan berjalan, abdomen menonjol, dan lengan berada diluar sisi untuk keseimbangan. Segera anak mulai mengemudikan kursi, menggunakan pegangan atau dinding untuk mempertahankan keseimbangan sambil meninggikan, menempatkan kaki pada langkah yang sama sebelum melanjutkan langkah. Keberhasilan memberikan dorongan untuk mencoba cara yang lebih tegak untuk mengalihkan kursi dengan cara yang sama. Ketrampilan daya gerak segera meliputi berlari, melompat, berdiri satu kaki beberapa detik, dan menendang bola. Kebanyakan toddler dapat mengendarai sepeda roda tiga, memanjat tangga dan berlari dengan baik.
Kemampuan motorik halus meningkat dari menggambar lingkaran secara spontan sampai menggambar garis silang dengan benar. Pada usia tiga tahun, anak menggambar orang kayu sederhana dan biasanya dapat menumpuk kotak-kotak kecil menjadi menara. Peningkatan ketrampilan daya gerak, kemampuan untuk melepas pakaian, dan perkembangan control sfingter memungkinkan anak untuk toilet training jika toddler telah mengembangkan kemampuan kognitif yang penting. Orangtua sering konsultasi pada perawat untuk pengkajian kesiapan toilet training.
System jantung paru menjadi stabil pada masa toddler. Rata-rata denyut jantung dan pernapasan lambat sampai rata-rata 110x/menit dan pernapasan 25x/menit, secara berurutan, dan tekanan darah bervariasi. Rentang normal tekanan darah adalah sistolik 70-110 dan diastolik 40-70 mmHg.
Perkembangan ketrampilan motorik yang cepat membolehkan anak untuk berpartisipasi dalam tindakan perawatan diri sendiri seperti makan, berpakaian dan eliminasi. Pada awal toddler berjalan dalam posisi tegak dengan sikap papan berjalan, abdomen menonjol, dan lengan berada diluar sisi untuk keseimbangan. Segera anak mulai mengemudikan kursi, menggunakan pegangan atau dinding untuk mempertahankan keseimbangan sambil meninggikan, menempatkan kaki pada langkah yang sama sebelum melanjutkan langkah. Keberhasilan memberikan dorongan untuk mencoba cara yang lebih tegak untuk mengalihkan kursi dengan cara yang sama. Ketrampilan daya gerak segera meliputi berlari, melompat, berdiri satu kaki beberapa detik, dan menendang bola. Kebanyakan toddler dapat mengendarai sepeda roda tiga, memanjat tangga dan berlari dengan baik.
Kemampuan motorik halus meningkat dari menggambar lingkaran secara spontan sampai menggambar garis silang dengan benar. Pada usia tiga tahun, anak menggambar orang kayu sederhana dan biasanya dapat menumpuk kotak-kotak kecil menjadi menara. Peningkatan ketrampilan daya gerak, kemampuan untuk melepas pakaian, dan perkembangan control sfingter memungkinkan anak untuk toilet training jika toddler telah mengembangkan kemampuan kognitif yang penting. Orangtua sering konsultasi pada perawat untuk pengkajian kesiapan toilet training.
System jantung paru menjadi stabil pada masa toddler. Rata-rata denyut jantung dan pernapasan lambat sampai rata-rata 110x/menit dan pernapasan 25x/menit, secara berurutan, dan tekanan darah bervariasi. Rentang normal tekanan darah adalah sistolik 70-110 dan diastolik 40-70 mmHg.
2.2.2 Pertumbuhan dan
Perkembangan Biologis
Secara umum pertumbuhan baik dari segi
berat maupun tinggi badan berjalan cukup stabil/ lambat.Rata-rata bertambah
sekitar 2,3 kg /tahun,sedangkan tinggi badan bertambah sekitar 6 – 7 cm / tahun
( tungkai bawah lebih dominant untuk bertambah dibanding anggota tubuh
lain).Hampir semua fungsi tubuh sudah matang dan stabil sehingga dapat
beradaptasi dengan berbagai perubahan dan stress,sehingga saat ini sudah bisa
diajarkan toilet training .Pada fase ini perkembangan motorik sangat menonjol.
2.2.3 Perkembangan psikososial
Menurut Sigmund Freud, pada fase ini
tergolong dalam fase Anal dimana pusat kesenangan anak pada perilaku menahan
faeses bahkan kadangkala anak bermain-main dengan faesesnya. Anak belajar
mengidentifikasi tentang perbedaan antara dirinya dengan orang lain
disekitarnya. Konflik yang sering terjadi adalah adanya Oedipus complex atau
katarsis yaitu dimana seorang anak laki-laki menyadari bahwa ayahnya lebih kuat
dan lebih besar dibandingkan dirinya.sedangkan pada wanita disebut dengan
Elektra complex.
Sedangkan Erickson menggolongkan tahap ini dalam fase Otonomi vs Guilt, ( inisiatif vs rasa malu dan bersalah ) Perkembangan ini berpusat pada kemampuan anak untuk mengontrol tubuh dan lingkungannya.
Adapun Piaget bahwa saat ini merupakan Fase Preoperasional dimana sifat egosentris sangat menonjol. Pada fase ini.sering ditemukan ketidakmampuan untuk menempatkan diri sendiri ditempat orang lain.
Kohlberg menggolongkan masa ini dalam Fase Konvensional ,Anak mulai belajar baik dan buruk,benar atau salah melaui budaya sebagai dasar peletakan nilai moral. Kohlberg menggolongkan fase ini dalam 3 tahap,yaitu Egosentris ,kebaikan seperti apa yang saya mau, tahap berikutnya adalah Oreintasi hukuman dan ketaatan,baik dan buruk sebagai konsekuensi tindakan, dan tahapan yang terakhir adalah Inisiatif,Anak menjalankan aturan sebagai sesuatu yang menyenangkan dirinya.
Komunikasi, adanya rasa ingin tahu yang besar dan belum fasihnya kemampuan bahasa,sehingga pada saat memberikan penjelasan kepada anak toddler gunakanlah kata-kata yang sederhana dan singkat.
Anak usia toddler memiliki kebutuhan nutrisi yang tinggi karena mereka terus bergerak.kebutuhan nutrisi tiap anak sekitar 1800 kalori dan akan menurunpada setiap pertambahan usia sekitar 90 kkal/kg BB
Pengaruh permaianan sangatlah penting pada masa ini, yaitu berpengaruh dalam Perkembangan intelektual dimana dengan melakukan eksplorasi dan manipulasi terhadap alat permainan,mulai mengambangkan otonomi dalam permainan, dan belajar memecahkan masalah. Tak kalah penting pula pengaruh terhadap perkembangan moral, yaitu anak akan mempelajari nilai benar dan salah dalam permainan sehingga mereka dapat diterima lingkungannya.
Permainan yang tepat adalah solitary play ( 1 – 2 th ) dan parallel play ( 2 – 3 tahun )
Kecenderungan cedera, karakteristiknya yang tidak bisa diam ,penuh rasa ingin tahu sering menjadi penyebab cedera fatal bahkan sampai kematian apabila orang tua kurang waspada.
Sedangkan Erickson menggolongkan tahap ini dalam fase Otonomi vs Guilt, ( inisiatif vs rasa malu dan bersalah ) Perkembangan ini berpusat pada kemampuan anak untuk mengontrol tubuh dan lingkungannya.
Adapun Piaget bahwa saat ini merupakan Fase Preoperasional dimana sifat egosentris sangat menonjol. Pada fase ini.sering ditemukan ketidakmampuan untuk menempatkan diri sendiri ditempat orang lain.
Kohlberg menggolongkan masa ini dalam Fase Konvensional ,Anak mulai belajar baik dan buruk,benar atau salah melaui budaya sebagai dasar peletakan nilai moral. Kohlberg menggolongkan fase ini dalam 3 tahap,yaitu Egosentris ,kebaikan seperti apa yang saya mau, tahap berikutnya adalah Oreintasi hukuman dan ketaatan,baik dan buruk sebagai konsekuensi tindakan, dan tahapan yang terakhir adalah Inisiatif,Anak menjalankan aturan sebagai sesuatu yang menyenangkan dirinya.
Komunikasi, adanya rasa ingin tahu yang besar dan belum fasihnya kemampuan bahasa,sehingga pada saat memberikan penjelasan kepada anak toddler gunakanlah kata-kata yang sederhana dan singkat.
Anak usia toddler memiliki kebutuhan nutrisi yang tinggi karena mereka terus bergerak.kebutuhan nutrisi tiap anak sekitar 1800 kalori dan akan menurunpada setiap pertambahan usia sekitar 90 kkal/kg BB
Pengaruh permaianan sangatlah penting pada masa ini, yaitu berpengaruh dalam Perkembangan intelektual dimana dengan melakukan eksplorasi dan manipulasi terhadap alat permainan,mulai mengambangkan otonomi dalam permainan, dan belajar memecahkan masalah. Tak kalah penting pula pengaruh terhadap perkembangan moral, yaitu anak akan mempelajari nilai benar dan salah dalam permainan sehingga mereka dapat diterima lingkungannya.
Permainan yang tepat adalah solitary play ( 1 – 2 th ) dan parallel play ( 2 – 3 tahun )
Kecenderungan cedera, karakteristiknya yang tidak bisa diam ,penuh rasa ingin tahu sering menjadi penyebab cedera fatal bahkan sampai kematian apabila orang tua kurang waspada.
Tabel 2.1 Pola perilaku yang timbul antara 1 sampai 5 tahun
15 bulan
Motorik
Adaptasi
Bahasa
Sosial
|
Berjalan sendiri, menaiki tangga
dengan merangkak
Membuat menara 3 tingkat dari
kubus, membuat garis menggunakan crayon, memasukkan kismis ke dalam botol
Berlogat, mengikuti perintah
sederhana, menyebut nama objek yang sudah akrab
Menandakan hasrat atau kebutuhan
dengan menunjuk, memeluk orang tua
|
18 Bulan
Motorik
Adaptasi
Bahasa
Sosial
|
Berlari kencang, duduk pada kursi
kecil, berjalan menaiki tangga dengan berpegang pada 1 tangan, menjelajahi
laci-laci dan tempat sampah
Membuat menara 4 tingkat dari
kubus, meniru menulis, meniru gerakan vertikal, mentumpahkan kismis dari
botolnya
10 kata (rata-rata), menamai
gambar, mengenal satu atau lebih bagian tubuh
Makan sendiri, mencari pertolongan
jika membutuhkan, komplen jika basah atau kotor, mencium orang tua dengan
mengerutkan bibir
|
24 Bulan
Motorik
Adaptasi
Bahasa
Sosial
|
Berlari dengan baik, naik turun
tangga, membuka pintu, memanjat perabotan rumah tangga, melompat.
Membuat menara tujuh tingkat dari
kubus, membuat coretan dengan pola melingkar, meniru gerakan horizontal,
meniru melipat kertas dalam sekali lihat.
Menggunakan tiga kata dalam satu
kalimat (subjek, predikat, objek).
Menggunakan sendok dengan baik,
dapat membantu membuka baju, mendengar cerita ketika ditampilkan gambarnya.
|
30 Bulan
Motorik
Adaptasi
Bahasa
Sosial
|
Menaki tangga dengan menggunakan
kaki secara bergantian
Membuat menara Sembilan tingkat
dari kubus, membuat gerakan vertical dan horizontal, tapi tidak membuat
gerakan silang, meniru gerakan melingkar
Menggunakan kata ganti untuk diri
sendiri “saya”, mengetahui nama lengkap sendiri.
Membantu menaruh benda, berpura
pura dalam bermain.
|
36 Bulan
Motorik
Adaptasi
Bahasa
Sosial
|
Mengendarai sepeda roda tiga,
berdiri menggunakan satu kaki
Membuat menara sepuluh tingkat
dari kubus, membuat jembatan menggunakan tiga kubus, menyalin lingkaran,
meniru gerakan silang.
Mengetahui umur dan jenis kelamin,
menghitung tiga objek dengan benar, mengulangi tiga nomor atau sebuah kalimat
dengan enam suku kata.
Bermain permainan sederhana
(bersama-sama dengan anak lain), membantu memakai baju (melepaskan kancing
baju dan memakai sepatu),
|
2.3 NUTRISI UNTUK USIA TODDLER
Makanan usia toddler banyak tergantung pada orang tua atau
pengasuhnya, karena anak ini belum dapat menyebutkan nama makanan yang dia
inginkan, dan orang tuanyalah yang memilihkan untuk anak. Jadi, dapat dikatakan
bahwa tumbuh kembang anak usia 1-3 tahun atau usia toddler sangat tergantung
pada bagaimana orangtuanya mengatur makanan anaknya.
Kecepatan perkembangan turun ketika usia toddler. Kebutuhan
anak akan nutrien relatif berkurang dibandingkan usia sebelumnya.
Perhitungannya diutamakan pada kebutuhan kalori, protein, vitamin. Kalsium dan
fospor pun penting untuk perkembangan tulang. Toddler lebih tertarik dalam
lingkungan dan meningkatkan keterampilan motorik dibanding dengan makanan, maka
dari itu makanan yang disajikan harus selalu bervariasi.
2.3.1 Prinsip Pemberian Makanan Pada Anak
1.
Tinggi
energi, protein, vitamin dan mineral
2.
Dapat
diterima oleh anak dengan baik
3.
Diproduksi
setempat dan menggunakan bahan-bahan setempat
4.
Mudah
didapat dalam bentuk kering dengan demikian mudah disimpan dan praktis
penggunaannya
5.
Ringkas
tetapi mempunyai nilai gizi maksimum
Jenis makanan anak ini termasuk
buah, kue, semua jenis makanan lunak dan makanan berasa, disamping asi atau
susu yang mungkin masih diperlukan. Makanan lunak biasanya dikonsumsi bagi anak
yang belum memilika geraham, anak berumur 1 ½ tahun – 2 tahun biasanya memiliki
geraham maka bisa diberikan makanan biasa asalkan tidak pedas, berlemak, dan
merangsang. Pemberian sayuran dan buah-buahan harus bervariasi, minyak dapat
diganti margarin, gula pasir dapat diganti gula merah atau gula batu atau madu,
Usia toddler
memerlukan minimum dua porsi (480 g) kelompok susu setiap hari untuk memberikan
protein, kalsium, riboflavin, dan vitamin A da B12. Susu yang
diperkaya memberikan vitamin D dan tambahan vitamin A. Keseluruhan susu harus
digunakan sampai toddler mencapai usia 2 tahun untuk membantu meningkatkan
asupan asam lemak yang cukup. Separuh dari asupan protein toddler harus
mengandung nilai protein biologi tinggi.
Pada usia
toddler biasanya lebih menyukai makanan manis seperti, cokelat, permen, dan
eskrim. Sedangkan sayuran kurang disukai, keadaan ini harus lebih diperhatikan
agar anak dapat menyukai berbagai jenis sayuran. Maka dari itu pemberian
sayuran dan buah-buahan harus bervariasi, minyak dapat diganti margarin, gula
pasir dapat diganti gula merah atau gula batu atau madu,
Makanan
kecil boleh diberikan antara 2 waktu makan, sepanjang tidak mengurangi selera
makan. Dalam keadaan tertentu anak lebih menyukai makanan kecil daripada
makanan utama. Hal ini masih diperbolehkan selama kandungan nutrien dalam makanan
kecil tersebut masih terpenuhi dan hal ini hanya bersifat sementara. Jadwal
pemberian makan untuk usia ini tidak berbeda dengan jadwal makan orang dewasa
Contoh
Menu untuk Toddler Berdasarkan Piramida Makanan
|
|
Sarapan
|
½ cangir sereal kering dan tidak
manis
|
½ cangkir jus jeruk
|
|
120 cc susu rendah lemak
|
|
Snack
|
½ - 1 buah pisang utuh
|
Makan siang
|
1 sdt selai kacang
|
1 sdt seluruh buah-buahan kaleng
|
|
1 tangkap roti gandum
|
|
2 sdt kacang polong
|
|
120 cc susu rendah lemak
|
|
Snack
|
2 bungkus krakers
|
120 cc susu rendah lemak
|
|
Makan malam
|
1 paha ayam, dibakar tanpa kulit
|
¼ - ½ cangkir macaroni dan keju
|
|
2 sdt kacang hijau, dimasak
|
|
120-180 cc susu rendah lemak
|
|
Snack
|
½ cangkir yogurt beku
|
2.3.2 Hal
Yang Mendorong Terjadinya Gangguan Gizi
Ada
beberapa hal yang sering merupakan penyebab terjadinya gangguan gizi, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai penyebab langsung gangguan gizi,
khususnya gangguan gizi pada bayi dan anak usia toddler dan usia prasekolah
adalah tidak sesuainya jumlah gizi yang mereka peroleh dari makanan dengan
kebutuhan tubuh mereka.
Berbagai faktor yang secara tidak
langsung mendorong terjadinya gangguan gizi terutama pada anak usia toddler dan
usia pra sekolah antara lain sebagai berikut:
2.3.2.1 Ketidaktahuan
akan hubungan makanan dan kesehatan
Dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari sering terlihat keluarga yang sungguhpun
berpenghasilan cukup akan tetapi makanan yang dihidangkan seadanya saja. Dengan
demikian, kejadian gangguan gizi tidak hanya ditemukan pada keluarga yang
berpenghasilan kurang akan tetapi juga pada keluarga yang berpenghasilan
relatif baik (cukup). Keadaan ini menunjukkan bahwa ketidaktahuan akan faedah
makanan bagi kesehatan tubuh mempunyai sebab buruknya mutu gizi makanan
keluarga, khususnya makanan anak balita.
Menurut Dr. Soegeng Santoso, M.pd, 1999, masalah gizi Karena kurang pengetahuan dan keterampilan dibidang memasak menurunkan komsumsi anak, keragaman bahan dan keragaman jenis masakan yang mempengaruhi kejiwaan misalnya kebosanan.
Menurut Dr. Soegeng Santoso, M.pd, 1999, masalah gizi Karena kurang pengetahuan dan keterampilan dibidang memasak menurunkan komsumsi anak, keragaman bahan dan keragaman jenis masakan yang mempengaruhi kejiwaan misalnya kebosanan.
2.3.2.2 Prasangka
buruk terhadap bahan makanan tertentu
Banyak
bahan makanan yang sesungguhnya bernilai gizi tinggi tetapi tidak digunakan
atau hanya digunakan secara terbatas akibat adanya prasangka yang tidak baik
terhadap bahan makanan itu. Penggunaan bahan makanan itu dianggap dapat
menurunkan harkat keluarga. Jenis sayuran seperti genjer, daun turi, bahkan
daun ubi kayu yang kaya akan zat besi, vitamin A dan protein dibeberapa daerah
masih dianggap sebagai makanan yang dapat menurunkan harkat keluarga.
2.3.2.3 Adanya
kebiasaan atau pantangan yang merugikan
Berbagai
kebiasaan yang bertalian dengan pantang makan makanan tertentu masih sering
kita jumpai terutama di daerah pedesaan. Larangan terhadap anak untuk makan
telur, ikan, ataupun daging hanya berdasarkan kebiasaan yang tidak ada datanya
dan hanya diwarisi secara dogmatis turun temurun, padahal anak itu sendiri
sangat memerlukan bahan makanan seperti itu guna keperluan pertumbuhan
tubuhnya. Kadang-kadang kepercayaan orang akan
sesuatu makanan anak kecil membuat anak sulit mendapat cukup protein. Beberapa
orang tua beranggap ikan, telur, ayam, dan jenis makanan protein lainnya
memberi pengaruh buruk untuk anak kecil. Anak yang terkena diare malah
dipuasakan (tidak diberi makanan). Cara pengobatan seperti ini akan memperburuk
gizi anak. ( Dr. Harsono, 1999).
2.3.2.4 Kesukaan yang berlebihan terhadap
jenis makanan tertentu
Kesukaan
yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan tertentu atau disebut sebagai
faddisme makanan akan mengakibatkan tubuh tidak memperoleh semua zat gizi yang
diperlukan.
2.3.2.5 Jarak
kelahiran yang terlalu rapat
Banyak
hasil penelitian yang membuktikan bahwa banyak anak yang menderita gangguan
gizi oleh karena ibunya sedang hamil lagi atau adiknya yang baru telah lahir,
sehingga ibunya tidak dapat merawatnya secara baik.
Anak yang dibawah usia 2 tahun masih sangat memerlukan perawatan ibunya, baik perawatan makanan maupun perawatan kesehatan dan kasih sayang, jika dalam masa 2 tahun itu ibu sudah hamil lagi, maka bukan saja perhatian ibu terhadap anak akan menjadi berkurang. akan tetapi air susu ibu ( ASI ) yang masih sangat dibutuhkan anak akan berhenti keluar.
Anak yang belum dipersiapkan secara baik untuk menerima makanan pengganti ASI yang kadang-kadang mutu gizi makanan tersebut juga sangat rendah, dengan penghentian pemberian ASI karena produksi ASI berhenti, akan lebih cepat mendorong anak ke jurang malapetaka yang menderita gizi buruk, yang apabila tidak segera diperbaiki maka akan menyebabkan kematian. Karena alasan inilah dalam usaha meningkatkan kesejahteraan keluarga, disamping memperbaiki gizi juga perlu dilakukan usaha untuk mengatur jarak kelahiran dan kehamilan.
Anak yang dibawah usia 2 tahun masih sangat memerlukan perawatan ibunya, baik perawatan makanan maupun perawatan kesehatan dan kasih sayang, jika dalam masa 2 tahun itu ibu sudah hamil lagi, maka bukan saja perhatian ibu terhadap anak akan menjadi berkurang. akan tetapi air susu ibu ( ASI ) yang masih sangat dibutuhkan anak akan berhenti keluar.
Anak yang belum dipersiapkan secara baik untuk menerima makanan pengganti ASI yang kadang-kadang mutu gizi makanan tersebut juga sangat rendah, dengan penghentian pemberian ASI karena produksi ASI berhenti, akan lebih cepat mendorong anak ke jurang malapetaka yang menderita gizi buruk, yang apabila tidak segera diperbaiki maka akan menyebabkan kematian. Karena alasan inilah dalam usaha meningkatkan kesejahteraan keluarga, disamping memperbaiki gizi juga perlu dilakukan usaha untuk mengatur jarak kelahiran dan kehamilan.
2.3.2.6 Sosial
Ekonomi
Keterbatasan
penghasilan keluarga turut menentukan mutu makanan yang disajikan. Tidak dapat
disangkal bahwa penghasilan keluarga akan turut menentukan hidangan yang
disajikan untuk keluarga sehari-hari, baik kualitas maupun jumlah makanan.
2.3.2.7 Penyakit
infeksi
Infeksi
dapat menyebabkan anak tidak merasa lapar dan tidak mau makan. Penyakit ini
juga menghabiskan sejumlah protein dan kalori yang seharusnya dipakai untuk
pertumbuhan. Diare dan muntah dapat menghalangi penyerapan makanan. Penyakit-penyakit umum yang
memperburuk keadaan gizi adalah: diare, infeksi saluran pernapasan atas,
tuberculosis, campak, batuk rejan, malaria kronis, cacingan. ( Dr. Harsono,
1999).
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pertumbuhan adalah proses
pertambahan ukuran dan volume yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali). Perkembangan adalah kematangan yang dilalui sepanjang rentang kehidupan seseorang
Pertumbuhan dan perkembangan dapat di pengaruhi oleh faktor
genetik dan faktor eksternal
Tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada fase-fase atau
periode kehidupan tertentu dan apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi
sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau
masyarakat dan
perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan.
Toddler adalah anak adalah anak anatara rentang usia 12 sampai 36 bulan.
Toddler tersebut ditandai dengan peningkatan kemandirian yang diperkuat dengan
kemampuan mobilitas fisik dan kognitif lebih besar.
Fisik : Rata-rata
denyut jantung dan pernapasan lambat sampai rata-rata 110x/menit dan pernapasan
25x/menit, Pertumbuhan dan Perkembangan Biologis : berat bertambah 2,3 kg
/tahun,sedangkan tinggi badan bertambah sekitar 6 – 7 cm / tahun, Perkembangan
psikososial : dalam fase Anal.
3.2 SARAN
Hal–hal
yang perlu diperhatikan Didalam melakukan didikan anak usia toddlerdengan
tujuan meningkatkan kecerdasan anak perlu diperhatikan perkembangandan
pertumbuhannya dalam aspek fisik dan pisikis yang didampingi denganperhatian
pula pda gangguan – gangguan yang dialami oleh anak dan carapenanggulangan
serta cara mengatasinya.
DAFTAR PUSTAKA
http://referensikedokteran.blogspot.com/2010/07/referat-tumbuh-kembang-anak-usia-1-5.html.
http://adeniaroom.blogspot.com/2009/05/tahapan-perkembangan-anak-usia-0-5.html.
www.acaemia.edu/4901102/MAKALAH_ILMU_PENDIDIKAN_USIA_DINI_ASPEK_PERKEMBANGAN_FISIK_DAN_MOTORIK_ANAK_USIA_DINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar