MAKALAH HOLISTIK CARE
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
NAMA : ABDUL IBRAHIM
NIM : 1411308230907
PRODI : S1_ILMU KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH
SAMARINDA
KATA
PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya
kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul : HOLISTIK CARE
saya menyadari bahwa
didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunanTuhan Yang Maha Esa
dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini saya menghaturkan rasa hormat dan
terima kasih yang sebesar - besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Saya
menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya.
Namun demikian, saya telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan
yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, saya
dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul
guna penyempurnaan makalah ini
Loa janan, 1 Oktober 2014
(Penulis)
(ABDUL IBRAHIM)
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ---------------------------------------------------------------------- i
DAFTAR
ISI
--------------------------------------------------------------------------------- ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
------------------------------------------------------------------------------ 1
B. Rumus Masalah
----------------------------------------------------------------------------- 1
C. Tujuan
Penulisan
---------------------------------------------------------------------------- 1
BAB
II PEMBAHASAN
A. Holistic Care
--------------------------------------------------------------------------------- 2
1.
Pengertian Holistic Care
------------------------------------------------------ 2
2.
Sejarah Holistic Care
--------------------------------------------------------- 2
3.
Perawatan Holistic Care ------------------------------------------------------- 3
4.
Macam-macam Cabang Penyembuhan Holistic Care
-------------------- 4
5.
Teknik pengobatan/penerapan Holistic Care
------------------------------- 5
6.
Motto Klinik Holistic Care
--------------------------------------------------- 6
B. Caring
------------------------------------------------------------------------------------------ 6
1.
Pengertian Caring
--------------------------------------------------------------- 6
2.
Proses Keperawatan Dalam Teori Caring
----------------------------------- 7
3.
Manfaat Caring
------------------------------------------------------------------ 8
C. Humanisme
----------------------------------------------------------------------------------- 9
1.
Pengertian Humanisme
-------------------------------------------------------- 9
2.
Ciri – ciri teori Humanisme
-------------------------------------------------- 9
D. Holisme ---------------------------------------------------------------------------------------- 10
1.
Pengertian Holisme
------------------------------------------------------------ 10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
----------------------------------------------------------------------------------- 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara
holistik dalam keperawatan diperlukan adanya suatu perubahan dengan merubah
cara pikir masyarakat tentang jenis-jenis pelayanan kesehatan yang muncul di
dalamnya. Karena perubahan itu merupakan suatu proses dimana terjadinya
peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status yang
bersifat dinamis. Artinya dapat menyesuaikan diri dari lingkungan yang ada atau
beranjak untuk mencapai kesehatan yang optimal.
Holistik juga merupakan salah satu konsep yang mendasari tindakan keperawatan yang meliputi dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan spiritual. Dimensi tersebut merupakan suatu kesatuan yang utuh. Apabila satu dimensi terganggu akan mempengaruhi dimensi lainnya. Holistik terkait dengan kesejahteraan (Wellnes). Untuk mencapai kesejahteraan terdapat lima dimensi yang saling mempengaruhi yaitu: fisik, emosional, intelektual, sosial dan spiritual.Untuk mencapai kesejahteraan tersebut, salah satu aspek yang harus dimilikiindividu adalah kemampuan beradaptasi terhadap stimulus.
Pelayanan pada klinik HOLISTIC CARE didasarkan pada konsep keperawatan holistik yang meyakini bahwa penyakit yang dialami seseorang bukan saja merupakan masalah fisik yang hanya dapat diselesaikan dengan pemberian obat semata. Pelayanan keperawatan holistik memberikan pelayanan kesehatan dengan lebih memperhatikan keutuhan aspek kehidupan sebagai manusia yang meliputi kehidupan jasmani, mental, sosial dan spiritual yang saling mempengaruhi. Klinik ini tidak saja menawarkan pelayanan keperawatan dengan memanfaatkan teknologi perawatan moderen maupun beragam terapi alternatif ataupun komplementer, tetapi juga pelayanan konseling dan promosi kesehatan.
Holistik juga merupakan salah satu konsep yang mendasari tindakan keperawatan yang meliputi dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan spiritual. Dimensi tersebut merupakan suatu kesatuan yang utuh. Apabila satu dimensi terganggu akan mempengaruhi dimensi lainnya. Holistik terkait dengan kesejahteraan (Wellnes). Untuk mencapai kesejahteraan terdapat lima dimensi yang saling mempengaruhi yaitu: fisik, emosional, intelektual, sosial dan spiritual.Untuk mencapai kesejahteraan tersebut, salah satu aspek yang harus dimilikiindividu adalah kemampuan beradaptasi terhadap stimulus.
Pelayanan pada klinik HOLISTIC CARE didasarkan pada konsep keperawatan holistik yang meyakini bahwa penyakit yang dialami seseorang bukan saja merupakan masalah fisik yang hanya dapat diselesaikan dengan pemberian obat semata. Pelayanan keperawatan holistik memberikan pelayanan kesehatan dengan lebih memperhatikan keutuhan aspek kehidupan sebagai manusia yang meliputi kehidupan jasmani, mental, sosial dan spiritual yang saling mempengaruhi. Klinik ini tidak saja menawarkan pelayanan keperawatan dengan memanfaatkan teknologi perawatan moderen maupun beragam terapi alternatif ataupun komplementer, tetapi juga pelayanan konseling dan promosi kesehatan.
B. Rumus Masalah
Dalam makalah ini saya akan membahas tentang ?
1.
Bagaimana yang dimaksud dengan Holistic care
2.
Bagaimana penerapan Holistic care
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui pengertian Holistic care
2.
Agar megetahui cara menerapkan Holistic care
BAB II
PEMBAHASAN
A.
HOLISTIC CARE
1.
Pengertian Holistic Care
Holistic memiliki arti ’menyeluruh’ yang terdiri dari kata holy and healthy. Pandangan holistik bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat, dan seimbang terkait dengan seluruh aspek dalam pembelajaran; seperti spiritual, moral, imajinasi, intelektual, budaya, estetika, emosi, dan fisik. Jadi healthy yang dimaksud bukan hanya phisically, tetapi lebih pada aspek sinergitas spiritually.
Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh, yaitu keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah, serta ilahia yang mana
Holistic memiliki arti ’menyeluruh’ yang terdiri dari kata holy and healthy. Pandangan holistik bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat, dan seimbang terkait dengan seluruh aspek dalam pembelajaran; seperti spiritual, moral, imajinasi, intelektual, budaya, estetika, emosi, dan fisik. Jadi healthy yang dimaksud bukan hanya phisically, tetapi lebih pada aspek sinergitas spiritually.
Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh, yaitu keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah, serta ilahia yang mana
Tubuh manusia merupakan keterpaduan system
yang sangat Kompleks, dan saling berinteraksi satu sama lainnya dengan sangat
kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/ elemen / unsure tubuh manusia
dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya.
Keterkaitan antara jiwa dan raga tidak terpisahkan, sebagaimana dikenal bahwa : Didalam raga yang sehat terdapat jiwa yang sehat, dan juga sebaliknya jiwa yang sehat dapat membentuk raga yang sehat.., Dan Pembentukan Jiwa yang sehat adalah dengan berserah diri secara penuh dan ikhlas kepada Sang Pencipta dan Penguasa Jagat Raya, yang memiliki segala sesuatu, dan penentu segala sesuatu, Allah SWT. Pengobatan Holistic terpadu, memiliki perbedaan konsep yang sangat nyata dengan Konsep Kedokteran (Konvensional), Konsep Konvensional lebih lebih menekankan kepada tindakan seperti pemberian obat-obat kimiawi, dan tindakan rekayasa fisik dengan pembedahan/ operasi, dll, sementara pengobatan holistic lebih menekankan membangkitkan system imun pasien, dan memperbaiki secara menyeluruh dari factor pencetus penyakit (akar permasalahan penyakit), sehingga definisi kesembuhan cenderung Permanen (tidak kambuh lagi), sedangkan yang konnvensional pada umumnya bersifat tindakan sementara (kambuhan) sehinnga sampai ada istilah Pasien Langgangan Dokter.
Keterkaitan antara jiwa dan raga tidak terpisahkan, sebagaimana dikenal bahwa : Didalam raga yang sehat terdapat jiwa yang sehat, dan juga sebaliknya jiwa yang sehat dapat membentuk raga yang sehat.., Dan Pembentukan Jiwa yang sehat adalah dengan berserah diri secara penuh dan ikhlas kepada Sang Pencipta dan Penguasa Jagat Raya, yang memiliki segala sesuatu, dan penentu segala sesuatu, Allah SWT. Pengobatan Holistic terpadu, memiliki perbedaan konsep yang sangat nyata dengan Konsep Kedokteran (Konvensional), Konsep Konvensional lebih lebih menekankan kepada tindakan seperti pemberian obat-obat kimiawi, dan tindakan rekayasa fisik dengan pembedahan/ operasi, dll, sementara pengobatan holistic lebih menekankan membangkitkan system imun pasien, dan memperbaiki secara menyeluruh dari factor pencetus penyakit (akar permasalahan penyakit), sehingga definisi kesembuhan cenderung Permanen (tidak kambuh lagi), sedangkan yang konnvensional pada umumnya bersifat tindakan sementara (kambuhan) sehinnga sampai ada istilah Pasien Langgangan Dokter.
2.
Sejarah Holistic Care
Sejarah holistik dimulai sebelum istilah holism diperkenalkan oleh Jan Christiaan Smuts dalam bukunya “Holism and Evolution”. Holisme saat ini berkembang dalam istilah holistik, yang mengkombinasikan penyembuhan, seni, dan ilmu hidup. Holistik populer dengan cepat di tahun 70-an.
Walaupun istilah holisme diperkenalkan di tahun 1926, penyembuhan holistik sebenarnya sudah ada jauh di jaman kuno kira-kira 5000 tahun yang lalu. Sejarawan belum bisa memastikan dari bangsa manakah pertama kali ia dipraktekkan. Kebanyakan sejarawan percaya bahwa penyembuhan holistik dimulai di India dan atau Cina.
Para praktisi holistik mempraktekkan prinsip hidup sehat lewat menyeimbangkan tubuh, pikiran, dan roh untuk menyatu atau harmonis dengan alam.Contoh praktis holistik adalah Socrates, yang hidup 4 abad sebelum kelahiran Kristus. Ia menganut pandangan ini dan mengajarkan bahwa kita harus memandang tubuh sebagai keseluruhan, bukannya bagian yang terpisah.
Sejarah holistik dimulai sebelum istilah holism diperkenalkan oleh Jan Christiaan Smuts dalam bukunya “Holism and Evolution”. Holisme saat ini berkembang dalam istilah holistik, yang mengkombinasikan penyembuhan, seni, dan ilmu hidup. Holistik populer dengan cepat di tahun 70-an.
Walaupun istilah holisme diperkenalkan di tahun 1926, penyembuhan holistik sebenarnya sudah ada jauh di jaman kuno kira-kira 5000 tahun yang lalu. Sejarawan belum bisa memastikan dari bangsa manakah pertama kali ia dipraktekkan. Kebanyakan sejarawan percaya bahwa penyembuhan holistik dimulai di India dan atau Cina.
Para praktisi holistik mempraktekkan prinsip hidup sehat lewat menyeimbangkan tubuh, pikiran, dan roh untuk menyatu atau harmonis dengan alam.Contoh praktis holistik adalah Socrates, yang hidup 4 abad sebelum kelahiran Kristus. Ia menganut pandangan ini dan mengajarkan bahwa kita harus memandang tubuh sebagai keseluruhan, bukannya bagian yang terpisah.
3.
Perawatan Holistic
Semua bentuk praktik keperawatan yang tujuannya adalah membantu kesembuhan seseorang secara menyeluruh. Perawat melihat pasien sebagai manusia secara total dimana ada keterkaitan antara tubuh, pikiran, emosi, sosial/budaya, spirit, relasi, konteks lingkungan.
Asuhan keperawatan yang didasarkan kepada perawatan pasien secara total yang mempertimbangkan kebutuhan fisik, emosi, sosial, ekonomi dan spiritual seseorang. Perawat perlu mempertimbangkan respon pasien terhadap penyakitnya dan mengkaji tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dirinya. Perawat harus menjadi teman yang mendukung dan memotivasi pasien, mendorong pasien agar pasien memahami arti kehidupan.
- DIMENSI PERAWATAN HOLISTIK
Dimensi hubungan antara bio- psiko- sosial dan spiritual seseorang. Dimensi pemahaman bahwa seseorang merupakan satu kesatuan secara utuh tanpa bisa dipisahkan.
- NILAI UTAMA PERAWATAN HOLISTIK
1. Filosofi dan Pendidikan.
Menekankan bahwa asuhan yang holistik didasarkan pada suatu kerangka filosofi dan pengetahuan.
2. Holistik Etik, Teori Keperawatan dan Riset.
Menekankan bahwa asuhan yang professional didasarkan pada teori, diinformasikan oleh penelitian dan didasarkan oleh prinsip etik sebagai petunjuk praktik yang kompeten.
3. Holistik Nurse Save Care.
Semua bentuk praktik keperawatan yang tujuannya adalah membantu kesembuhan seseorang secara menyeluruh. Perawat melihat pasien sebagai manusia secara total dimana ada keterkaitan antara tubuh, pikiran, emosi, sosial/budaya, spirit, relasi, konteks lingkungan.
Asuhan keperawatan yang didasarkan kepada perawatan pasien secara total yang mempertimbangkan kebutuhan fisik, emosi, sosial, ekonomi dan spiritual seseorang. Perawat perlu mempertimbangkan respon pasien terhadap penyakitnya dan mengkaji tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dirinya. Perawat harus menjadi teman yang mendukung dan memotivasi pasien, mendorong pasien agar pasien memahami arti kehidupan.
- DIMENSI PERAWATAN HOLISTIK
Dimensi hubungan antara bio- psiko- sosial dan spiritual seseorang. Dimensi pemahaman bahwa seseorang merupakan satu kesatuan secara utuh tanpa bisa dipisahkan.
- NILAI UTAMA PERAWATAN HOLISTIK
1. Filosofi dan Pendidikan.
Menekankan bahwa asuhan yang holistik didasarkan pada suatu kerangka filosofi dan pengetahuan.
2. Holistik Etik, Teori Keperawatan dan Riset.
Menekankan bahwa asuhan yang professional didasarkan pada teori, diinformasikan oleh penelitian dan didasarkan oleh prinsip etik sebagai petunjuk praktik yang kompeten.
3. Holistik Nurse Save Care.
Keyakinan bahwa perawat harus
terlibat dalam perawatan diri untuk meningkatkan kesehatan dan kesadaran
pribadi sehingga perawat dapat melayani orang lain sebagai suatu alat sebagai
proses penyembuhan seseorang.
4. Holistic Communication, Therapeutic Environment and
Cultural Competency.
Menekankan pada perkembangan untuk memanfaatkan penkajian dan asuhan terapeutik yang mengacu pada pola, masalah dan kebutuhan klien dan suatu lingkungan yang mendukung proses penyembuhan pasien.
Menekankan pada perkembangan untuk memanfaatkan penkajian dan asuhan terapeutik yang mengacu pada pola, masalah dan kebutuhan klien dan suatu lingkungan yang mendukung proses penyembuhan pasien.
4. Macam-Macam
Cabang Penyembuhan Holistik.
a. Holistik Tradisional.
Suatu teknik penyembuhan yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme, berawal sejak ribuan tahun lalu. Biasa disebut sebagai penyembuhan/pengobatan alternatif atau pengobatan tradisional. Yang termasuk holistik tradisional adalah akupuntur, akupresur, herbal, ayurveda, uropathy, pranic healing, apitherapy, dan lain-lain. Gelar para praktisinya bermacam-macam. Ada yang disebut sebagai tabib, sin-se, dukun, dan lain-lain.
b. Holistik Modern.
Suatu teknik penyembuhan yang menggabungkan penyembuhan tradisional/kuno dengan teknologi dan sains modern yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme. Holistic modern berawal sekitar 200 tahun yang lalu dengan adanya homeopathy.
Yang termasuk holistik modern adalah homeopathy, osteopathy, ananopathy, psikologi hipnotis, naturopathy modern, dan sebagainya. Gelar para praktisinya bermacam-macam sesuai dengan aliran/disiplin ilmunya. Untuk homeopathy, praktisinya disebut sebagai homeopath. Osteopathy, praktisinya disebut sebagai osteopath atau DO (Doctor of Osteopathy) di belakang nama. Naturopathy, praktisinya disebut sebagai naturopathy atau DN (Doctor of Naturopathy) di belakang nama. Saya pribadi dari aliran/disiplin ilmu ananopathy, praktisinya disebut sebagai ananopath (syukur bukan psikopat) atau Dt (Danton) di awal nama.
Tapi perlu juga Anda ketahui bahwa tidak semua alternatif adalah holistik. Jika suatu pengobatan alternatif tidak memandang permasalahan kesehatan secara menyeluruh, pengobatan tersebut berarti bukan pengobatan holistik.
c. Holistik Moderen Antophaty
Ananopathy adalah gabungan teknik pengobatan alternatif tradisional/kuno dengan teknologi dan sains modern, dimana tujuannya adalah menyembuhkan, bukan sekedar merawat. Pengobatan Ananopathy fokus pada akar penyakit, bukan pada gejala; merawat manusia secara keseluruhan (whole), bukan pada apa yang tampak saja. Tehnik yang digunakan adalah dengan menggunakan Hukum Alam, Hukum Sebab-Akibat, perbaikan pola makan dan gaya hidup, penggunaan bahan-bahan alami, yang diterapkan dengan basis alam dan sains modern.
Praktisi Ananopathy disebut sebagai ananopath, sedangkan gelar master atau pemimpin Ananopath adalah Danton.
a. Holistik Tradisional.
Suatu teknik penyembuhan yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme, berawal sejak ribuan tahun lalu. Biasa disebut sebagai penyembuhan/pengobatan alternatif atau pengobatan tradisional. Yang termasuk holistik tradisional adalah akupuntur, akupresur, herbal, ayurveda, uropathy, pranic healing, apitherapy, dan lain-lain. Gelar para praktisinya bermacam-macam. Ada yang disebut sebagai tabib, sin-se, dukun, dan lain-lain.
b. Holistik Modern.
Suatu teknik penyembuhan yang menggabungkan penyembuhan tradisional/kuno dengan teknologi dan sains modern yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme. Holistic modern berawal sekitar 200 tahun yang lalu dengan adanya homeopathy.
Yang termasuk holistik modern adalah homeopathy, osteopathy, ananopathy, psikologi hipnotis, naturopathy modern, dan sebagainya. Gelar para praktisinya bermacam-macam sesuai dengan aliran/disiplin ilmunya. Untuk homeopathy, praktisinya disebut sebagai homeopath. Osteopathy, praktisinya disebut sebagai osteopath atau DO (Doctor of Osteopathy) di belakang nama. Naturopathy, praktisinya disebut sebagai naturopathy atau DN (Doctor of Naturopathy) di belakang nama. Saya pribadi dari aliran/disiplin ilmu ananopathy, praktisinya disebut sebagai ananopath (syukur bukan psikopat) atau Dt (Danton) di awal nama.
Tapi perlu juga Anda ketahui bahwa tidak semua alternatif adalah holistik. Jika suatu pengobatan alternatif tidak memandang permasalahan kesehatan secara menyeluruh, pengobatan tersebut berarti bukan pengobatan holistik.
c. Holistik Moderen Antophaty
Ananopathy adalah gabungan teknik pengobatan alternatif tradisional/kuno dengan teknologi dan sains modern, dimana tujuannya adalah menyembuhkan, bukan sekedar merawat. Pengobatan Ananopathy fokus pada akar penyakit, bukan pada gejala; merawat manusia secara keseluruhan (whole), bukan pada apa yang tampak saja. Tehnik yang digunakan adalah dengan menggunakan Hukum Alam, Hukum Sebab-Akibat, perbaikan pola makan dan gaya hidup, penggunaan bahan-bahan alami, yang diterapkan dengan basis alam dan sains modern.
Praktisi Ananopathy disebut sebagai ananopath, sedangkan gelar master atau pemimpin Ananopath adalah Danton.
Ananopathy dari segi aplikasinya bersifat 3, yaitu:
a) Sederhana. Begitu sederhana karena tidak memerlukan obat-obatan kimia dan operasi.
b) Cerdik. Mengajarkan Anda untuk berpikir dan bertindak cerdik, bukannya pandai.
c) Bijaksana. Menekankan pemikiran bijak yang melihat faktor moralitas dan keselarasan.
Dari segi pemikiran, prinsip dasar Ananopathy juga ada tiga yaitu:
a. Tuhan. Selalu melihat permasalahan dari sudut pandang Ketuhanan.
b. Hukum Alam. Berpedoman pada Hukum Alam.
c. Kasih. Mendasari pemikiran dan prakteknya atas dasar kasih.
Contoh beberapa “penyakit serius” yang bisa Anda taklukkan setelah menguasai beberapa teknik Ananopathy, tanpa obat-obatan kimia dan operasi adalah:
a) Sederhana. Begitu sederhana karena tidak memerlukan obat-obatan kimia dan operasi.
b) Cerdik. Mengajarkan Anda untuk berpikir dan bertindak cerdik, bukannya pandai.
c) Bijaksana. Menekankan pemikiran bijak yang melihat faktor moralitas dan keselarasan.
Dari segi pemikiran, prinsip dasar Ananopathy juga ada tiga yaitu:
a. Tuhan. Selalu melihat permasalahan dari sudut pandang Ketuhanan.
b. Hukum Alam. Berpedoman pada Hukum Alam.
c. Kasih. Mendasari pemikiran dan prakteknya atas dasar kasih.
Contoh beberapa “penyakit serius” yang bisa Anda taklukkan setelah menguasai beberapa teknik Ananopathy, tanpa obat-obatan kimia dan operasi adalah:
a. Diabetes melitus,
b. Kolesterol tinggi dan sakit jantung,
c. Stroke,
d. Asam urat dan rematik,
e. Tumor dan kanker,
f. TBC,
g. Maag akut dan kronis,
h. Hepatitis,
i. Gagal ginjal,
j. Demam berdarah.
k. AIDS
b. Kolesterol tinggi dan sakit jantung,
c. Stroke,
d. Asam urat dan rematik,
e. Tumor dan kanker,
f. TBC,
g. Maag akut dan kronis,
h. Hepatitis,
i. Gagal ginjal,
j. Demam berdarah.
k. AIDS
5. Teknik
Pengobatan atau Penerapan Holistik Care
Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh, yaitu keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah, serta ilahiah yang mana Tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat Kompleks, dan saling berinteraksi satu sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/ elemen / unsure tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya.
Pengobatan Holistic terpadu, memiliki perbedaan konsep yang sangat nyata dengan Konsep Kedokteran (Konvensional), Konsep Konvensional lebih lebih menekankan kepada tindakan seperti pemberian obat-obat kimiawi, dan tindakan rekayasa fisik dengan pembedahan/ operasi, dll, sementara pengobatan holistic lebih menekankan membangkitkan system imun pasien, dan memperbaiki secara menyeluruh dari factor pencetus penyakit (akar permasalahan penyakit), sehingga definisi kesembuhan cenderung Permanen (tidak kambuh lagi), sedangkan yang konnvensional pada umumnya bersifat tindakan sementara (kambuhan) sehinnga sampai ada istilah Pasien Langgangan Dokter.
Methode Pengobatan Holistic yang Dikembangkan dengan Terapi Berikut :
1. Pengaturan Pola hidup dan Pola makan dengan gizi dan kebutuhan berimbang
2. Rileksasi, dengan konsep Meditasi Penyembuhan
3. Stimulasi Otak dengan tehnik perangsangan alamiah
4. Silaturahmi Doktrin
5. Pancaran Bio energy (Pranaisasi)
6. Stimulan promotor dengan Nutrisi Herbal
7. Terapi Doa, dengan kepasrahan mencapai God Spot.
8. Hydroteraphy dan stimulant alam sebagai pelengkap dan penyeimbang.
Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh, yaitu keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah, serta ilahiah yang mana Tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat Kompleks, dan saling berinteraksi satu sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/ elemen / unsure tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya.
Pengobatan Holistic terpadu, memiliki perbedaan konsep yang sangat nyata dengan Konsep Kedokteran (Konvensional), Konsep Konvensional lebih lebih menekankan kepada tindakan seperti pemberian obat-obat kimiawi, dan tindakan rekayasa fisik dengan pembedahan/ operasi, dll, sementara pengobatan holistic lebih menekankan membangkitkan system imun pasien, dan memperbaiki secara menyeluruh dari factor pencetus penyakit (akar permasalahan penyakit), sehingga definisi kesembuhan cenderung Permanen (tidak kambuh lagi), sedangkan yang konnvensional pada umumnya bersifat tindakan sementara (kambuhan) sehinnga sampai ada istilah Pasien Langgangan Dokter.
Methode Pengobatan Holistic yang Dikembangkan dengan Terapi Berikut :
1. Pengaturan Pola hidup dan Pola makan dengan gizi dan kebutuhan berimbang
2. Rileksasi, dengan konsep Meditasi Penyembuhan
3. Stimulasi Otak dengan tehnik perangsangan alamiah
4. Silaturahmi Doktrin
5. Pancaran Bio energy (Pranaisasi)
6. Stimulan promotor dengan Nutrisi Herbal
7. Terapi Doa, dengan kepasrahan mencapai God Spot.
8. Hydroteraphy dan stimulant alam sebagai pelengkap dan penyeimbang.
6. Motto
Klinik Holistik Care
C : Caring-kami senantiasa mempertahankan pelayanan kesehatan bernuansa caring.
A : Accessible-kami memberikan pelayanan yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
R : Research bassed-kami mengintegrasikan pembuktianklinis dengan keahlian kami dan pilihan klien dalam membuat keputusan kesehata yang tepat bagi dirinya.
E : Empowerment-kami memberikan informasi yang tepat bagi pasien agar mampu memberdayakan dirinya sendiridalam membuat keputusan yang tepat bagi kesehatannya.
C : Caring-kami senantiasa mempertahankan pelayanan kesehatan bernuansa caring.
A : Accessible-kami memberikan pelayanan yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
R : Research bassed-kami mengintegrasikan pembuktianklinis dengan keahlian kami dan pilihan klien dalam membuat keputusan kesehata yang tepat bagi dirinya.
E : Empowerment-kami memberikan informasi yang tepat bagi pasien agar mampu memberdayakan dirinya sendiridalam membuat keputusan yang tepat bagi kesehatannya.
B. CARING
1.
Pengertian Caring
Caring merupakan fenomena universal yang berkaitan
dengan cara seseorang berpikir, berperasaan dan bersikap ketika berhubungan
dengan orang lain.
Menurut Pasquali dan Arnold serta Watson,human care
terdiri dari upaya untuk melindungi, meningkatkan, dan menjaga atau mengabdikan
rasa kemanusiaan dengan membantu orang lain.
Menurut Watson, ada 7 asumsi yang mendasari konsep
caring yaitu:
a)
Caring hanya akan efektif bila Di perlihatkan dan dipraktekkan secara
interperonal.
b)
Caring terdiri dari faktor karatif yang berasal dari kepuasan dalam
membantu memenuhi kebutuhan manusia atau klien.
c)
Caring yang efektif dapat meningkatkan kesehatan individu dan keluarga.
d)
Caring merupakan respon yang dterima oleh seseorang tidak hanya saat itu
saja namun juga mempengaruhi akan seperti apakah seseorang terebut nantinya.
e)
Lingkungan yang penuh caring sangat potensial untuk mendukung perkembangan
seseorang dan mempengaruh seseorang dalam memilih tindakan yang terbaik untuk
dirinya sendiri.
f)
Caring lebih kompleks dari pada curing.
g)
Caring merupakan inti dari keperawatan.
2. Proses Keperawatan Dalam Teori Caring
Watson (1979) menekankan bahwa
proses keperawatan memiliki langkah -langkah sama dengan proses riset
ilmiah, karena kedua proses tersebut mencoba untuk menyelesaikan masalah dan
menemukan solusi yang terbaik.
Lebih lanjut Watson menggambarkan
kedua proses tersebut sebagai berikut (tulisan yang dimiringkan menandakan
proses riset yang terdapat dalam proses keperawatan):
a. Pengkajian
Meliputi observasi,
identifikas dan review masalah menggunakan pengetahuan dari
literature yang dapat diterapkan melibatkan pengetahuan konseptual untukpembentukan dan
konseptualisasi kerangka kerja yang digunakan untuk
memandang dan mengkaji masalah. (Berita Ilmu Keperawatan ISSN
1979 - 2697, Vol. 1 No.3, September 2008:147-150). Pengkajian juga meliputi pendefinisian variabel yang akan
diteliti dalam memecahkan masalah.
Watson (1979) dalam Julia (1995)
menjelaskan kebutuhan yang harus dikaji oleh perawat yaitu :
1) Lower order needs (biophysical needs) yaitu kebutuhan untuk tetap
hidup meliputi kebutuhan nutrisi, cairan, eliminasi dan
oksigenisasi.
2)Lower order needs (psychophysical needs) yaitu kebutuhan untuk berfungsi,
meliputi kebutuhan aktifitas, aman, nyaman dan seksualitas.
3)Higher order needs (psychosocial needs) yaitu kebutuhan integritas yang meliputi kebutuhan akan
penghargaan dan berafiliasi.
4) Higher order needs
(intrapersonali needs) yaitu kebutuhan untuk aktualisasi diri.
b. Perencanaan
Perencanaan membantu untuk
menentukan bagaimana variable -variabel akan diteliti atau diukur,
meliputi suatu pendekatan konseptual atau design untuk
memecahan masalah mengacu pada ASKEP serta meliputi penentuan data apa yang akan dikumpulkan dan pada siapa serta bagaimana data akan dikumpulkan.
c. Implementasi
Merupakan tindakan langsung dan
implementasi dari rencana serta meliputipengumpulan data.
d. Evaluasi
Merupakan metode dan proses untuk menganalisa data juga
untuk meneliti efek dari intervensi berdasarkan data serta
meliputi interpretasi hasil, tingkat dimana suatu
tujuan yang positif tercapai dan apakah hasil tersebut dapat
digeneralisasikan.
Jadi, teori caring menurut Watson dapat
disimpulkan bahwa adanya keseimbangan antara aspek jasmani dan spiritual dalam
asuhan keperawatan. (Sujana, 2008).
3. Manfaat Caring :
a)
Dapat membantu memenuhi kebutuhan manusia dan klien.
b)
Sebagai focus pemersatu untuk praktek keperawatan.
c)
Membantu menumbuhkan kepercayaan dan membuat hubungan dalam keperawatan
secara manusiawi.
d)
Meningkatkan dan menerima ungkapan perasaan yang positif dan negative atau
baik buruknya
e)
Bias memberikan bimbingan dalam memuaskan kebutuhan manusiawi pasien dan
klien.
f)
Menimbulkan kesensitifas terhadap diri sendiri dan orang lain.
g)
Caring memberikan manfaat asuhan fisik yang baik serta meningkatkan rasa
aman dan keselamatan klien.
Sikap Caring
ASKEP bermutu yang diberikan oleh perawat dapat
dicapai apabila perawat dapat memperlihatkan sikap caring kepada klien. Dalam
memberikan asuhan, perawat menggunakan keahlian, kata - kata
yang lemah lembut, sentuhan, memberikan harapan, selalu berada disamping
klien dan bersikap caring sebagai media pemberi asuhan.
Karakteristik Caring
Menurut
Wolf dan Barnum (1998) :
a. Mendengar
dengan perhatian.
b. Memberi
rasa nyaman.
c. Berkata jujur.
d. Memiliki
kesabaran.
e. Bertanggung
jawab.
f. Memberi informasi.
g. Memberi sentuhan.
h. Memajukan sensitifitas.
i. Menunjukan rasa hormat pada klien.
j. Memanggil klien dengan namanya.
f. Memberi informasi.
g. Memberi sentuhan.
h. Memajukan sensitifitas.
i. Menunjukan rasa hormat pada klien.
j. Memanggil klien dengan namanya.
C. HUMANISME
1. Pengertian Humanisme
Perkembangan psikologi
humanistik tidak lepas dari pandangan psikologi holistik danhumanistik.
”Humanisme" dipandang sebagai sebuah gagasan positif oleh kebanyakan
orang.Humanisme mengingatkan kita akan gagasan-gagasan seperti kecintaan akan
perikemanusiaan, perdamaian, dan persaudaraan. Tetapi, makna filosofis dari
humanisme jauh lebih signifikan: humanisme adalah cara berpikir bahwa
mengemukakan konsep perikemanusiaan sebagai fokus dan satu-satunya tujuan.
Kamus umum mendefinisikanhumanisme sebagai
"sebuah sistem pemikiran yang berdasarkan pada berbagai nilai,karakteristik,
dan tindak tanduk yang dipercaya terbaik bagi manusia, bukannya pada
otoritassupernatural mana pun".Dalam
teori humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia.Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana
dirinya untuk melakukan hal - hal yangpositif. Kemampuan positif ini
disebut sebagai potensi manusia dan para pendidik beraliranhumanisme biasanya menfokuskan pengajarannya pada
pembangunan kemampuan yangpositif. Kemampuan positif tersebut erat
kaitannya dengan pengembangan emosi positif yangterdapat dalam domain afektif.
Emosi merupakan karateristik sangat kuat yang nampak daripara pendidik
beraliran humanisme. Dalam teori pembelajaran humanistik, belajarmerupakan
proses yang dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia.Dimana
memanusiakan manusia di sini berarti mempunyai tujuan untuk mencapai aktualisasidiri,
pemahaman diri serta realisasi diri orang yang belajar secara
optimal.
2. Ciri - Ciri Teori Humanisme
Pendekatan humanisme dalam pendidikan menekankan pada perkembangan
positif.Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan
kemampuanyang mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut. Hal ini
mencakupkemampuan interpersonal sosial dan metode untuk pengembangan diri
ditujukan untuk memperkaya diri, menikmati keberadaan hidup dan
masyarakat. Ketrampilan ataukemampuan membangun diri secara positif ini menjadi
sangat penting dalam pendidikankarena keterkaitannya dengan keberhasilan
akademik.Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika siswa
memahamilingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus
berusaha agarlambat laun ia mampu mencapai
aktualisasi diri dengan sebaik - baiknya. Teori belajar iniberusaha
memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudutpandang
pengamatnya. Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk mengembangkan dirinya yaitu membantu masing -
masing individu untuk mengenal dirimereka sendiri sebagai manusia unik
dan membantu dalam mewujudkan potensi - potensiyang ada dalam diri mereka.Ada salah satu ide penting dalam
teori belajar humanisme yaitu siswa harus mampuuntuk mengarahkan dirinya
sendiri dalam kegiatan belajar - mengajar, sehingga siswamengetahui apa yang
dipelajarinya serta tahu seberapa besar siswa tersebut dapatmemahaminya juga
siswa dapat mengetahui mana, kapan, dan bagaimana mereka akanbelajar. Dengan
demikian, siswa diharapkan mendapat manfaat dan kegunaan dari hasilbelajar bagi
dirinya sendiri. Aliran humanisme memandang belajar sebagai sebuah prosesyang
terjadi dalam individu meliputi bagian atau domain diantaranya domain kognitif,
afektif dan psikomotorik. Dengan kata lain, pendekatan humanisme
menekankan pentingnya emosiatau perasaan, komunikasi terbuka dan nilai
- nilai yang dimiliki oleh setiap individu.
D.
HOLISME
1.
Pengrtian Holisme
Holisme
menegaskan bahwa organisme selalu bertingkahlaku sebagai kesatuan yang utuh,
bukan sebagai rangkaian bagian atau komponen berbeda. Jiwa dan tubuh
bukan dua unsur terpisah tetapi bagian dari satu kesatuan dan apa yang terjadi
dibagian satu akan mempengaruhi bagian lain. Hukum inilah yang semestinya
ditemukan agar dapat dipahami berfungsinya setiap komponen
Pandangan holistik dalam kepribadian, yang
terpenting adalah :
1. Kepribadian normal ditandai oleh unitas, integrasi,
konsistensi dan koherensi (unity, integration, consistency,
dan coherence). Organisasi adalah keadaan normal dan disorganisasi
berarti patologik.
2. Organisme dapat dianalisis dengan membedakan
tiap bagiannya, tetapi tidak ada bagian yang dapat dipelajari
dalam isolasi. Keseluruhan berfungsi menurut hukum-hukum yangtidak
terdapat dalam bagian-bagian.
3. Organisme memiliki satu dorongan yang berkuasa,
yakni aktualisasi diri (self actualization). Orang berjuang tanpa
henti (continuous) untuk merealisasikan potensi inheren
yang dimilikinya pada ranah maupun terbuka baginya.
4. Pengaruh lingkungan eksternal pada perkembangan
normal bersifat minimal. Potensi organisme, jika terkuak di
lingkungan yang tepat, akan menghasilkan kepribadian yang sehat
dan integral.
5. Penelitian komprehensif terhadap satu orang
lebih berguna daripada penelitian ekstensif terhadap.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengobatan Holistic adalah,
Pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh,yaitu keterpaduan antara Jiwa
dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah, serta ilahia yang mana Tubuh manusia merupakan keterpaduan
system yang sangat Kompleks, dan salingberinteraksi satu sama lainnya
dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/ elemen / unsure tubuh manusia dapat mempengaruhi
fungsi yang lainnya.Holisme, bila ditelusuri dari akarnya berasal dari
konsep Aristoteles (filosof dariYunani), Baruch Spinoza (filosof Belanda), dan
WilliamJames (filosof dan psikolog dariAmerika),yang berkaitan dengan
pergerakan Gestalt sebelum perang dunia. Holisme adalah nama yang
diberikan kepada keyakinan bahwa adalah semua terkait erat. Holistik melihatdirinya terus-menerus sebagai bagian dari
keseluruhan dan menganggap yang lain (manusia,hewan, tumbuhan atau objek)
sebagai yang lain. Konsep holisme selalu mengemukakanbahwa organisme
merupakan satu kesatuan yang utuh, bukan terbagi-bagi dalam bagian-bagian.
Sehingga pikiran dan tubuh bukan merupakan bagian yang terpisah, tetapi
merupakansatu bagian yang utuh, dan apabila terjadi sesuatu pada salah satunya
maka akan berpengaruhpada keseluruhanPerkembangan
psikologi humanistik tidak lepas dari pandangan psikologi holistik
danhumanistik. ”Humanisme" dipandang sebagai sebuah gagasan
positif oleh kebanyakan orang.Humanisme mengingatkan kita akan
gagasan-gagasan seperti kecintaan akan perikemanusiaan, perdamaian, dan
persaudaraan. Tetapi, makna filosofis dari humanisme jauhlebih signifikan:
humanisme adalah cara berpikir bahwa mengemukakan konsep perikemanusiaan
sebagai fokus dan satu-satunya tujuan. Kamus umum mendefinisikanhumanisme sebagai "sebuah sistem pemikiran
yang berdasarkan pada berbagai nilai,karakteristik, dan tindak tanduk yang
dipercaya terbaik bagi manusia, bukannya pada otoritassupernatural mana
pun".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar