BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lensa kontak sudah menjadi bagian
gaya hidup. Orang tak lagi mengenakannya sekadar alat bantu penglihatan, tapi
juga untuk mempercantik penampilan. Tak heran, muncul lensa kontak dengan aneka
warna. Banyak orang memakainya
tanpa peduli efek buruknya. Alih-alih tampil beda dengan pancaran mata yang
memukau, pemakaian lensa kontak berpotensi merusak mata. Ingat, mata adalah
salah satu organ paling lembut di dalam tubuh.
Heror mengingatkan mereka yang mengenakan lensa kontak agar memerhatikan masa pakainya. "Sekarang ini ada berbagai lensa kontak yang memiliki batas waktu pemakaian. Mulai yang sekali pakai hingga untuk pemakaian sampai 180 hari,” kata Dr Anagha Heroor, seorang dokter mata, seperti dikutip dari laman Times of India. Memerhatikan perawatan lensa kontak dengan pemakaian jangka panjang juga perlu diperhatikan agar tak menyebabkan masalah pada mata. Lensa kontak sekali pakai sebaiknya hanya digunakan untuk kesempatan khusus, bukan untuk sehari-hari. Dan yang penting, tak memaksakan diri memakai lensa kontak jika mata mengalami iritasi. Seiring dengan meningkatnya perhatian dan pengetahuan pengaruh gizi terhadap kesehatan, khususnya kesehatan mata menyebabkan pesatnya pertumbuhan pasar terhadap produk-produk kesehatan mata. Sebagian besar produk-produk untuk kesehatan mata yang dipasarkan sekarang berbentuk suplemen. Selain senyawa antioksidan (vitamin A, C, dan E) yang sebelumnya telah diketahui dapat meningkatkan kesehatan mata, senyawa lain seperti lutein, zeaxanthin, dan astaxanthin, baru-baru ini diketahui sebagai senyawa yang dapat meningkatkan kesehatan mata.
Heror mengingatkan mereka yang mengenakan lensa kontak agar memerhatikan masa pakainya. "Sekarang ini ada berbagai lensa kontak yang memiliki batas waktu pemakaian. Mulai yang sekali pakai hingga untuk pemakaian sampai 180 hari,” kata Dr Anagha Heroor, seorang dokter mata, seperti dikutip dari laman Times of India. Memerhatikan perawatan lensa kontak dengan pemakaian jangka panjang juga perlu diperhatikan agar tak menyebabkan masalah pada mata. Lensa kontak sekali pakai sebaiknya hanya digunakan untuk kesempatan khusus, bukan untuk sehari-hari. Dan yang penting, tak memaksakan diri memakai lensa kontak jika mata mengalami iritasi. Seiring dengan meningkatnya perhatian dan pengetahuan pengaruh gizi terhadap kesehatan, khususnya kesehatan mata menyebabkan pesatnya pertumbuhan pasar terhadap produk-produk kesehatan mata. Sebagian besar produk-produk untuk kesehatan mata yang dipasarkan sekarang berbentuk suplemen. Selain senyawa antioksidan (vitamin A, C, dan E) yang sebelumnya telah diketahui dapat meningkatkan kesehatan mata, senyawa lain seperti lutein, zeaxanthin, dan astaxanthin, baru-baru ini diketahui sebagai senyawa yang dapat meningkatkan kesehatan mata.
B.
Rumusan Masalah
a. Apa pengertian
dari softlens?
b. Cara memakai
softlens yang benar?
c. Cara merawat
softlens?
d. Mengetahui
Kelebihan dan kekurangan menggunakan softlens?
e.
Efek samping dan bahaya kontak lensa pada mata?
C.
Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui
pemaikan Softlens.
b. Untuk mengetahui
cara merawat Softlens.
c. Untuk Mengetahui
Efek Samping Pada Kontak Lensa.
d. Untuk mengetahui
Kekurangan dan Kelebihan Penggunaan Softlens.
BAB
II
KONSEP DASAR
KONSEP DASAR
A.
Pengertian Softlens
Lensa kontak adalah potongan ajaib
dari plastik yang memungkinkan anda untuk melihat tanpa kacamata. Dalam
kebanyakan kasus, lensa kontak digunakan sebagai pengganti kacamata. Lensa
kontak juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit mata tertentu atau dapat
digunakan untuk tujuan kosmetik untuk mengubah penampakan warna mata
Tidak semua lensa kontak sama. Ada yang aman untuk mata Anda, dan ada juga yang beresiko merusak mata.Tahu apa yang ditawarkan industri lensa kontak modern akan membantu untuk membuat pilihan yang bijak, tidak begitu saja mengikuti apa kata dokter. Ada orang yang berbuat menghemat dengan memakai lensa kontak lebih lama daripada yang dimaksudkan. Ini bukanlah hal yang baik. Meskipun kulitas lensanya tidak akan berkurang, tumpukan protein dapat mengaburkan penglihatan
Tidak semua lensa kontak sama. Ada yang aman untuk mata Anda, dan ada juga yang beresiko merusak mata.Tahu apa yang ditawarkan industri lensa kontak modern akan membantu untuk membuat pilihan yang bijak, tidak begitu saja mengikuti apa kata dokter. Ada orang yang berbuat menghemat dengan memakai lensa kontak lebih lama daripada yang dimaksudkan. Ini bukanlah hal yang baik. Meskipun kulitas lensanya tidak akan berkurang, tumpukan protein dapat mengaburkan penglihatan
Lensa kontak adalah protesa okular
yang dikenakan untuk memperbaiki visus. Mayoritas lensa kontak dipakai untuk
koreksi penglihatan karena alasan kosmetik. Terdapat berbagai tingkat
pengetahuan dalam penggunaan dan perawatan lensa kontak. Komplikasi dari
pemakaian lensa kontak terjadi karena beberapa faktor: penyalahgunaan lensa,
pemakaian lensa yang tidak sesuai, atau penyakit mata sebelumnya. Komplikasi lensa kontak yaitu mulai dari self-limiting sampai
mengganggu penglihatan, hal tersebut memerlukan diagnosis dan pengobatan yang
cepat untuk mencegah terjadinya kebutaan. Dengan jutaan orang yang memakai
lensa kontak, walaupun kecil persentasenya komplikasi lensa kontak merupakan
masalah kesehatan masyarakat yang penting. Komplikasi lensa kontak sangat
beragam pada umumnya melibatkan kelopak mata, konjungtiva, dan semua lapisan
kornea (yaitu, epitel, stroma, endotelium). Komplikasi akibat pemakaian lensa kontak dapat segera
diketahui dengan baik. Pemakaian lensa kontak menyebabkan perubahan pada kornea
dalam hal struktur, jumlah, produksi air mata maupun tingkat oksigen dan karbon
dioksida. Perubahan-perubahan tersebut dapat menimbulkan masalah dan juga dapat
memperburuk penyakit yang sudah ada sebelumnya. Sekitar 6% dari pemakai lensa kontak per tahun akan terkena
beberapa komplikasi, meskipun sebagian besar komplikasi ini cukup kecil. Sebuah
studi baru-baru ini telah menemukan bahwa 9,1% pemakai lensa kontak mengunjungi
Unit Kedaruratan Mata. 8Penelitian epidemiologi telah menghitung secara tahunan
insiden lensa kontak kosmetik yang berhubungan dengan keratitis bakteri ulseratif
sebanyak 0,21% pada pasien yang menggunakan lensa kontak extended wear dan
0,04% untuk pasien yang menggunakan lensa kontak daily.
Keratitis acanthamoeba adalah infeksi
kornea yang jarang terjadi tetapi berpotensi merusak. Keratitis acanthamoeba terjadi
setelah terkontaminasi luka pada kornea, 85% dari kasus keratitis terjadi pada
semua jenis lensa kontak yang digunakan. Diperkirakan 30 juta orang di Amerika
Serikat memakai lensa kontak soft. Kejadian keratitis fungal diperkirakan 4-21
per 10.000 pertahun pada pemakai lensa kontak soft, tergantung pada apakah pengguna
memakai lensa semalaman. Untuk memahami lebih lanjut tentang keratitis akibat
pemakaian lensa kontak maka pada sari pustaka ini akan dikemukakan secara
singkat mengenai anatomi dan fisiologi kornea, tentang lensa kontak dan komplikasi
pemakaian lensa kontak.
B.
Cara Merawat Softlens
Mata adalah cahaya dunia, begitu ungkapan yang sering kita dengar. Karena
dari matalah yang menghadirkan ekspresi bagi pemiliknya, sedih, senang ataupun
kecewa semua dapat tergambar lewat sorot mata kita. Bagi wanita, seringkali
mata dijadikan kekuatan untuk dapat menarik perhatian dan pendukung utama
penampilan. Untuk itu, mata seringkali diberikan perhatian khusus, termasuk
memakaikan make up atau aksesori agar nampak lebih cantik.
Salah
satu aksesori mata yang menjadi favorit adalah softlens atau lensa kontak yaitu
lensa korektif, kosmetik, atau dapat dijadikan terapi yang biasanya ditempatkan
di kornea mata. Kegunaan lensa yang lebih ringan dan bentuknya tak nampak saat
dipakai ini, kurang lebih sama dengan kacamata konvensional atau kacamata umum
yang berframe. Lensa kontak lebih diminati karena tampilannya yang lebih trendi
dan tak merepotkan, selain tak berframe lensa ini berwarna, jadi dapat
dicocokan dengan baju yang sedang dikenakan juga membuat tampilan Anda berbeda.
Namun, disamping kelebihan soflens seperti diatas, Anda juga perlu mengingat
untuk selalu melakukan perawatan khusus pada softlens Anda karena jika malas
membersihkan dan menyimpannya dengan baik, justru akan menyebabkan iritasi yang
dapat beresiko bagi mata Anda. Nah, bagaimana cara perawatannya?
a. Yang perlu
diketahui adalah dasar perawatan lensa kontak yaitu bersihkan, bilas dan suci
hamakan softlens Anda. Seperti berikut:
·
Sebelum membersihkan softlens, cuci tangan Anda dengan sabun agar
kotoran dan kuman tidak terbawa ke mata Anda. Hindari sabun pelembab, karena
bersifat anti untuk lensa kontak. Setelah bersih, keringkan tangan anda dengan
handuk bebas serat.
·
Lap satu persatu lensa dan bersihkan
dengan cairan multipurpose solution yang direkomendasikan. Bersihkan semua yang
menempel dimata, misal kosmetik atau debu yang dapat mengganggu kenyamanan
lensa.
·
Kemudian bilas lensa lagi untuk memastikan kotoran-kotoran yang masih
tertinggal, pastikan untuk tidak lupa membilas, karena membilas merupakan
langkah yang penting.
·
Setelah bersih, tempatkan lensa dalam tempat lensa yang kedap udara,
bertutup rapat, dan rendam dalam cairan multipurpose solution, jangan memakai
multipurpose solution dari lensa kontak lama Anda. Cairan ini untuk mensuci
hama/membunuh mikroorganisme pada lensa softlens Anda.
b.
Penggunaan lensa kontak erat hubungannya dengan cairan multipurpose
solution atau cairan pembersih atau pensuci hama yang diformulasikan menyerupai
cairan mata Anda. Cara penggunaannya adalah dengan menuangkan pada wadah khusus
dan merendam softlens di dalamnya. Pemakaian dan perawatan cairan ini pun harus
hati-hati, karena sangat rentan mentransfer kuman atau bakteri ke mata Anda,
berikut langkahnya:
·
Perhatikan waktu perendaman softlens (minimal 4 jam, maximal 24 jam).
·
Hindari pencampuran cairan multipurpose solution yang berbeda dalam
satu penggunaan.
·
Agar tidak terjadi kontaminasi kuman, jangan menuang cairan ini pada
wadah/botol lain untuk digunakan lagi.
·
Lebih dianjurkan memakai pembersih protein yang sama merk/produk dengan
cairan solution yang dipakai.
·
Pastikan tangan Anda telah dicuci dengan sabun, sebelum memakai cairan
ini untuk membersihkan softlens.
Memakai
lensa kontak, tidak hanya harus memperhatikan kebersihannya, namun harus tau
pula bagaimana merawat mata agar tetap sehat. Terutama yang berkaitan dengan
kebutuhan protein pada mata Anda. Untuk itu, bagi pemakai lensa kontak,
disarankan untuk menggunakan produk cairan removal protein. Fungsinya adalah
mengembalikan protein yang hilang akibat pemakaian lensa dan akan membuat mata
Anda tetap nyaman. Jenis removal protein yang baik, biasanya tergantung pada
jenis lensa kontak yang Anda pakai, namun untuk dosis pemakaiannya, sebaiknya
konsultasikan dengan dokter mata Anda. Penggunaan
soft lens dan berbagai produk perawatan dan pelengkapnya, harus memperhatikan
dua jenis mata berikut:
a) Mata kering dan
mudah iritasi.
Disarankan untuk menggunakan tetes mata lensa kontak untuk melumasi mata dan membuat lensa tetap basah.
Disarankan untuk menggunakan tetes mata lensa kontak untuk melumasi mata dan membuat lensa tetap basah.
b)
Mata sensitive dan alergi.
Jika hal ini terjadi dengan Anda,Anda tidak perlu produk tambahan, Anda hanya perlu untuk beralih produk yang berlabel "bebas pengawet."
Jika hal ini terjadi dengan Anda,Anda tidak perlu produk tambahan, Anda hanya perlu untuk beralih produk yang berlabel "bebas pengawet."
Apapun jenis,
merek atau produk lensa kontak Anda, Anda harus ingat, hal-hal sebagai berikut:
Hindari sentuhan langsung cairan solution pada tubuh Anda, agar tidak terjadi kontaminasi .
Jangan mencuci/ membersihkan lensa kontak Anda dan aksesorisnya dengan air keran. Karena dapat membawa mikroorganisme (Acanthamoeba) yang menyebabkan infeksi mata serius.
Ingatlah untuk membersihkan lensa kontak Anda aksesoris nya (tempat lensa, perangkat pembersih/desinfektan, botol enzimatik dan sebagainya) sesuai petunjuk yang telah ditetapkan.
Untuk tempat/wadah lensa, bersihkan dengan air panas setelah itu keringkan. (Karena kista Acanthamoeba dapat hadirdalam air keran dan dapat bertahan selama bertahun-tahun setelah pengeringan)
Keringkan wadah lensa dengan tisu bersih atau handuk tanpa serat, kemudian tempatkan pada wadah kedap udara.
Ganti wadah lensa sebulan sekali, untuk mengurangi risiko infeksi.
Hindari sentuhan langsung cairan solution pada tubuh Anda, agar tidak terjadi kontaminasi .
Jangan mencuci/ membersihkan lensa kontak Anda dan aksesorisnya dengan air keran. Karena dapat membawa mikroorganisme (Acanthamoeba) yang menyebabkan infeksi mata serius.
Ingatlah untuk membersihkan lensa kontak Anda aksesoris nya (tempat lensa, perangkat pembersih/desinfektan, botol enzimatik dan sebagainya) sesuai petunjuk yang telah ditetapkan.
Untuk tempat/wadah lensa, bersihkan dengan air panas setelah itu keringkan. (Karena kista Acanthamoeba dapat hadirdalam air keran dan dapat bertahan selama bertahun-tahun setelah pengeringan)
Keringkan wadah lensa dengan tisu bersih atau handuk tanpa serat, kemudian tempatkan pada wadah kedap udara.
Ganti wadah lensa sebulan sekali, untuk mengurangi risiko infeksi.
C. Cara Memakai Softlens
Gangguan penglihatan membuat kita harus menggunakan alat bantu
penglihatan agar penglihatan menjadi jelas. Berbagai cara dilakukan
orang,seperti menggunakan kacamata, soft lens, bahkan operasi plastik. Namun,
penggunakan kacamata seringkali menimbulkan rasa kurang nyaman dalam melakukan
aktivitas sehari-hari, sehingga banyak orang yang sekarang ini melirik untuk
memakai kontak lensa. Apalagi dengan berbagai warna pilihan yang dapat
memperindah mata dan menambah kepercayaan diri bagi pemakainya. Namun informasi yang minim mengenai
penggunaan soft lens menyebabkan banyak terjadi kasus kelainan pada mata,mulai
dari iritasi sampai kebutaan. Pemakaian soft lens yang benar dapat menyebabkan
penglihatan menjadi nyaman, memperbaiki daya lihat pada mata, bahkan bisa juga
mempertahankan kelengkungan kornea sehingga dapat menghambat pertumbuhan ukuran
mata minus. Sebelum memutuskan
untuk menggunakan soft lens, pengguna harus memeriksakan matanya dahulu ke
dokter spesialis mata, karena tidak setiap pengguna bias dan aman untuk memakai
soft lens. Selain itu, pemeriksaan yang teliti mengenai bola mata sangat
diperlukan untuk mengetahui tingkat kelengkungan kornea, keadaan permukaan
kornea, kondisi kuantitas dan kualitas air mata. Apabila ditemukan kontra
indikasi pemakaian soft lens seperti mata kering (dry eyes) dimana produksi air
mata sedikit atau kurang, ada iritasi atau infeksi pada mata, dan gangguan pada
kedipan mata, maka penggunaan soft lens sangat tidak dianjurkan. Hal ini perlu
diketahui pengguna karena tingginya resiko penggunaan soft lens tidak sesuai
aturan seperti mata menjadi merah, mata kering, iritasi, gatal, bahkan luka
pada korne (cornea ulcer) yang dapat mengakibatkan kebutaan. Langkah pertama, pastikan kamu sudah
mencuci tangan dengan bersih sebelum menyentuh lensa. Mencuci tangan disarankan
menggunakan Sabun Bayi atau dengan cairan pembersih khusus softlens, dan
hindari memakai sabun yang mengandung deterjen. Selanjutnya, keringkan tangan
terlebih dahulu dengan handuk atau tissue yang bersih. cara terbaik memakai
softlens ialah dengan mengambilnya dari tempat lensa dan menempatkannya di
ujung jari telunjuk. Selanjutnya, dengan bercermin, tariklah ke bawah kelopak
mata bagian bawah dengan jari tengah tangan yang terdapat softlens. Tarik ke
atas kelopak mata bagian atas dengan jari telunjuk tangan yang tidak terdapat
softlens kemudian arahkan penglihatan ke atas. Tempatkan softlens pada bagian
bawah mata yang berwarna putih (tahan agar tidak berkedip sebelum softlens
menempel). Setelah softlens menempel di mata, segera tutup mata kamu, dan
kedipkan mata beberapa kali. Saat itu softlens akan menemukan posisi yang
tepat. Lakukan hal yang sama pada mata yang belum terpasang. Dengan sedikit
latihan, kamu akan mahir memasukkan softlens dengan cepat tanpa masalah lagi.
Ø
Cara Melepas Softlens
Langkah pertama, Siapkan tempat softlens dan tetesan mata. Kemudian,
pastikan kamu sudah mencuci tangan dengan bersih sebelum menyentuh lensa.
Mencuci tangan disarankan menggunakan Sabun Bayi atau dengan cairan pembersih
softlens, dan hindari memakai sabun yang mengandung deterjen. Jika mata terasa
kering, sebelum melepaskan softlens ada baiknya meneteskan mata dengan cairan
tetes mata khusus softlens. Cairan ini agar mata tidak terasa kering. Buka
kelopak mata bagian atas dan bawah dengan cara menariknya dengan jari tengah
tangan yang hendak melepas softlens di kelopak bawah. Dan, jari tengah tangan
yang tidak melepas softlens di kelopak atas. Jangan takut untuk menempelkan
jari telunjuk tangan yang hendak melepas softlens pada softlens yang menempel
di mata karna tidak terasa sakit. Kemudian dengan telunjuk terebut gerakan
softlens kebawah pada bagian mata yang berwarna putih. Tekan softlens dengan
jari telunjuk dan ibu jari dan angkat arah keluar dari mata. Kemudian letakan
softlens pada tempat softlens yang sudah disediakan. Lakukan hal yang sama pada
mata yang belum terlepas.
D. Jenis-jenis Softlens
1. Lensa Tunggal
(Single Vision Lenses)
Lensa Tunggal hanya terdiri dari satu ukuran, baik untuk jarak jauh, menengah (komputer), atau dekat. Bahannya terdiri dari kaca, plastik, atau polikarbon.
Lensa Tunggal hanya terdiri dari satu ukuran, baik untuk jarak jauh, menengah (komputer), atau dekat. Bahannya terdiri dari kaca, plastik, atau polikarbon.
2. Lensa Bifokal
(Bifocal Lenses)
Lensa Bifokal terdiri dari 2 ukuran sehingga bisa memberikan pandangan yang baik untuk jarak jauh dan jarak dekat.
Lensa Bifokal menyediakan bagian lensa untuk membaca dengan berbagai bentuk dan lebar. Yang paling populer adalah Flat Top dengan lebar sekitar 28 mm.
Lensa Bifokal terdiri dari 2 ukuran sehingga bisa memberikan pandangan yang baik untuk jarak jauh dan jarak dekat.
Lensa Bifokal menyediakan bagian lensa untuk membaca dengan berbagai bentuk dan lebar. Yang paling populer adalah Flat Top dengan lebar sekitar 28 mm.
3. Lensa Progresif
(Progressive Lenses)
Lensa progresif memberikan perubahan yang tidak terlihat antara jarak jauh, menengah, dan jarak dekat. Jadi jika dengan bifokal anda hanya punya 2 ukuran untuk jarak jauh dan jarak dekat, dengan progresif semua ukuran termasuk jarak menengah sudah termasuk dengan perubahan ukuran yang bertahap. Ini selain memberikan pandangan lebih baik, juga orang tidak tahu kalau anda juga mengenakan lensa untuk membaca.
Lensa progresif memberikan perubahan yang tidak terlihat antara jarak jauh, menengah, dan jarak dekat. Jadi jika dengan bifokal anda hanya punya 2 ukuran untuk jarak jauh dan jarak dekat, dengan progresif semua ukuran termasuk jarak menengah sudah termasuk dengan perubahan ukuran yang bertahap. Ini selain memberikan pandangan lebih baik, juga orang tidak tahu kalau anda juga mengenakan lensa untuk membaca.
4.
Lensa Transition (Transition Lenses)
Ini adalah lensa yang bisa berubah warna. Jika dalam ruangan, warnanya menjadi bening persis kacamata baca. Tapi jika di luar ruangan, apalagi dengan sinar matahari yang cerah, warnanya akan berubah jadi gelap seperti Sunglasses sehingga memberikan perlindungan mata anda dari sinar Ultra Violet. Pilihan warna bermacam-macam dari abu-abu, coklat, hijau, dan sebagainya.
Ini adalah lensa yang bisa berubah warna. Jika dalam ruangan, warnanya menjadi bening persis kacamata baca. Tapi jika di luar ruangan, apalagi dengan sinar matahari yang cerah, warnanya akan berubah jadi gelap seperti Sunglasses sehingga memberikan perlindungan mata anda dari sinar Ultra Violet. Pilihan warna bermacam-macam dari abu-abu, coklat, hijau, dan sebagainya.
E. Efek samping dan bahaya kontak lensa pada mata
Lensa kontak,
lensa kontak dan kaca mata biasa mempunyai fungsi yang sama, keduanya merupakan
alat bantu penglihatan, hanya saja cara penggunaannya yang berbeda. penggunaan
kaca mata saya rasa anda semua sudah tahu, yaitu tinggal menggatungkan saja di
kedua telinga. berbeda dengan lensa kontak, lensa kontak penggunaanya ditempel
secara langsung di kornea mata penggunanya. ada
dua jenis lensa kontak, yaitu hard contact lens dan soft contact lens atau yang
biasa dikenal dengan soft lens. sedikit cerita tentang soft lens dan hard lens
:
Pada
awalnya, lensa kontak memang dibuat dari bahan yang rigid/kaku, yang setelah
muncul adanya softlens, maka lensa kontak tersebut sering disebut dengan hard
contact lens. Kaca lah material yang dipakai sebagai bahan lensa kontak pada
saat awal diperkenalkan, sekitar tahun 1887. Baru pada sekitar tahun 1936,
plastik mulai diperkenalkan sebagai bahan pembuatan lensa kontak. Namun hanya
bagian pinggir lensa kontak yang menggunakan plastik, sedangkan pada bagian
zona optiknya (tengah) masih menggunakan kaca. Pengaplikasian bahan plastik
untuk seluruh bagian lensa kontak baru dimulai pada tahun 1946. Plastik jenis
PMMA adalah yang paling sering dipakai.
Eksperimen
pembuatan soft contact lens baru dilakukan pada akhir – akhir tahun 1950 dengan
menggunakan hydroxyethyl methacrylate (HEMA), yaitu sejenis bahan polymer yang
dapat mengandung air, yang dibuat oleh Dr. Drahoslav Lim. Bahan ini terus
dikembangkan dan masih digunakan sebagai bahan softlens hingga masa sekarang
ini. Softlens, tidak lah
berposisi sebagai pengganti hard contact lens, tapi hanya merupakan pelengkap
keberadaan lensa kontak. Terbukti hingga saat ini, lensa kontak berbahan
rigid/kaku masih tetap dibuat, bahkan terus dikembangkan, sebab ada beberapa
keunggulan fungsi yang tidak dapat tergantikan oleh lensa kontak
lunak/softlens. Salah satunya adalah kemampuan dalam membentuk ulang
(reforming) kontur permukaan kornea, sehingga dipakai dalam proses
orthokeratology untuk mengatasi myopia ringan. Lensa kontak kaku juga dapat
mengeliminasi efek dari tidak ratanya kontur kelengkungan kornea, misalnya pada
kasus astigmatisme irregular yang disebabkan oleh kontur lengkung kornea yang
tidak beraturan. Kedua hal tersebut sampai saat ini tidak dapat dilakukan
dengan menggunakan softlens. seiring dengan perkembangan jaman lensa kontak
yang dulunya bertujuan sebagai alat bantu penglihatan, Seperti yang telah tertulis di atas,
lensa kontak selain sebagai alat bantu penglihatan juga mempunyai kemampuan
dalam membentuk ulang (reforming) kontur permukaan kornea. tapi anda harus
tetap hati hati dalam menggunakan lensa kontak. adalah hal yang wajar jika
suatu kegiatan ada resiko yang baik dan juga resiko yang buruk. begitu juga
dengan penggunaan lensa mata. anda pun juga harus hati-hati dengan resiko
penggunaan lensa kontak, seperti mara merah, iritasi, masukknya benda asing
pada bola mata, dan lain lain.
Sangat
dianjurkan bagi anda pengguna lensa kontak untuk selalu menjaga kebersihan,
karena jika tidak dapat mengakibatkan masalah mata yang cukup serius seperti
mata kering, penglihatan menjadi kabur, gatal hingga kebutaan. Konsekuensi dari kurang memperhatikan
kebersihan lensa kontak memang sangat fatal bagi kondisi mata. Banyak orang
yang tidak cuci tangan sebelum memakaikan lensa kontak pada mata. Hal ini bisa
memicu terjadinya iritasi yang jika dibiarkan bisa menjadi infeksi parah.
Menurut
Dr. H. Dwight Cavanagh, seorang profesor ahli mata dari Southwestern Medical
Center, Amerika Serikat dalam tulisannya “Eye and Contact Lens” pada 2003,
mengungkapkan sebanyak 2.500 pengguna lensa kontak mengalami “corneal ulcers”.
Hal itu terjadi pada pengguna yang menggunakan lensa kontak setiap hari. Corneal ulcer yaitu kondisi dimana
terdapat luka terbuka pada kornea.
Hal
ini sering disebabkan oleh infeksi dan luka kecil atau goresan yang bisa
terjadi akibat penggunaan lensa kontak yang kurang hati-hati. Gejala yang timbul biasanya produksi
air mata yang meningkat, sensitif terhadap cahaya, pandangan menjadi kabur,
gatal dan nyeri. Jika gejala tersebut dibiarkan dan tidak dilakukan perawatan
intensif bisa memicu terjadinya kebutaan.
F. Kelebihan dan kekurangan softlens
1. Kelebihan
Softlens:
a.
Menambah percaya diri.
Para wanita yang merasa kurang pede memakai kacamata, bisa mendapatkan rasa pede-nya kembali setelah memakai softlens.
Para wanita yang merasa kurang pede memakai kacamata, bisa mendapatkan rasa pede-nya kembali setelah memakai softlens.
b.
Menunjang aktivitas tertentu.
Orang-orang dengan pekerjaan tertentu relatif memerlukan Softlens agar bisa bergerak bebas dan tak takut terganggu, dibandingkan jika harus memakai kacamata. Contohnya : olahragawan, penari, aktor, penyanyi, orang-orang yang bekerja dalam hujan, asap, dan lain-lain.
Orang-orang dengan pekerjaan tertentu relatif memerlukan Softlens agar bisa bergerak bebas dan tak takut terganggu, dibandingkan jika harus memakai kacamata. Contohnya : olahragawan, penari, aktor, penyanyi, orang-orang yang bekerja dalam hujan, asap, dan lain-lain.
c.
Faktor keamanan.
Untuk aktivitas yang lumayan berat, pengguna tak perlu takut lensa bakal jatuh atau pecah, seperti halnya jika memakai kacamata.
Untuk aktivitas yang lumayan berat, pengguna tak perlu takut lensa bakal jatuh atau pecah, seperti halnya jika memakai kacamata.
d.
Penglihatan lebih baik.
Softlens meminimalisasi jarak mata dengan lensa hingga ketajaman mata menjadi lebih baik. Selain itu, sudut penglihatan pun menjadi lebih luas karena lensa menempel langsung pada mata.
Softlens meminimalisasi jarak mata dengan lensa hingga ketajaman mata menjadi lebih baik. Selain itu, sudut penglihatan pun menjadi lebih luas karena lensa menempel langsung pada mata.
e.
Baik untuk penderita mata silendris (cylinder).
Bagi pemakai kacamata silendris, Softlens mengoreksi kekurangan akurasi kacamata hingga titik terendah, sehingga penglihatan pun menjadi lebih baik.
Bagi pemakai kacamata silendris, Softlens mengoreksi kekurangan akurasi kacamata hingga titik terendah, sehingga penglihatan pun menjadi lebih baik.
2. Kekurangan
Softlens:
a.
Tidak nyaman.
Pemakai awal biasanya merasa tidak enak, karena adanya benda asing pada bola mata mereka. Namun, lama-kelamaan, mata pun akan terbiasa. Biasanya setelah menghentikan pemakaian selama seminggu, sensitivitas kornea akan normal lagi, sehingga pemakai harus berdaptasi lagi agar menjadi nyaman dengan Softlensnya.
Pemakai awal biasanya merasa tidak enak, karena adanya benda asing pada bola mata mereka. Namun, lama-kelamaan, mata pun akan terbiasa. Biasanya setelah menghentikan pemakaian selama seminggu, sensitivitas kornea akan normal lagi, sehingga pemakai harus berdaptasi lagi agar menjadi nyaman dengan Softlensnya.
b.
Kekurangan oksigen.
Terlalu lama atau terlalu ketat memakai Softlens bisa membuat mata kekurangan oksigen. Konsekuensinya, berbagai macam komplikasi bisa terjadi, seperti noda kornea dan kornea edema.
Terlalu lama atau terlalu ketat memakai Softlens bisa membuat mata kekurangan oksigen. Konsekuensinya, berbagai macam komplikasi bisa terjadi, seperti noda kornea dan kornea edema.
c.
Mudah hilang.
Ukuran Softlens yang relatif kecil dibanding kacamata membuatnya lebih gampang hilang atau terselip.
Ukuran Softlens yang relatif kecil dibanding kacamata membuatnya lebih gampang hilang atau terselip.
d.
Kurang ekonomis (relatif mahal).
Harga Softlens juga relatif mahal, di atas Rp 100 ribu. Apalagi, masa pakainya hanya berkisar 2 minggu sampai sebulan. Umumnya, hanya golongan ekonomi tertentu yang mampu membelinya.
Harga Softlens juga relatif mahal, di atas Rp 100 ribu. Apalagi, masa pakainya hanya berkisar 2 minggu sampai sebulan. Umumnya, hanya golongan ekonomi tertentu yang mampu membelinya.
e.
Adaptasi lama.
Pemakai awal butuh waktu lama untuk memakainya, dari belajar memakai, merawat, hingga membiasakan mata.
Pemakai awal butuh waktu lama untuk memakainya, dari belajar memakai, merawat, hingga membiasakan mata.
f.
Butuh perawatan ekstra.
Softlens juga butuh perawatan lebih ketimbang kacamata. Misalnya, harus telaten menggosok, membersihkan, dan menyimpan lensa pada tempat antikuman.
Softlens juga butuh perawatan lebih ketimbang kacamata. Misalnya, harus telaten menggosok, membersihkan, dan menyimpan lensa pada tempat antikuman.
G. Gangguan Pada Mata
1. Astigmatis
Astigmatis (mata silindris) adalah kelainan pada mata yang menyebabkan penglihatan menjadi kabur. Hal ini terjadi karena penderita tidak mampu melihat garis-garis horizontal dan vertikal secara bersama-sama. Mata tidak mampu memfokuskan pandangan karena kornea mata tidak berbentuk bola. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kacamata silindris.
Astigmatis (mata silindris) adalah kelainan pada mata yang menyebabkan penglihatan menjadi kabur. Hal ini terjadi karena penderita tidak mampu melihat garis-garis horizontal dan vertikal secara bersama-sama. Mata tidak mampu memfokuskan pandangan karena kornea mata tidak berbentuk bola. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kacamata silindris.
2. Miopia
Miopi (rabun jauh) adalah kelainan pada mata yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat jauh. Hal itu terjadi karena bola mata terlalu panjang dan bayangan benda jatuh di depan bintik kuning. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kaca mata berlensa cekung (negatif).
Miopi (rabun jauh) adalah kelainan pada mata yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat jauh. Hal itu terjadi karena bola mata terlalu panjang dan bayangan benda jatuh di depan bintik kuning. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kaca mata berlensa cekung (negatif).
3. Hipermetropi
Hipermetropia (rabun dekat) adalah kelainan pada mata yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat dekat. Hal itu terjadi karena bola mata terlalu pendek dan bayangan jatuh di belakang bintik kuning. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kaca mata berlensa cembung (positifl.
Hipermetropia (rabun dekat) adalah kelainan pada mata yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat dekat. Hal itu terjadi karena bola mata terlalu pendek dan bayangan jatuh di belakang bintik kuning. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kaca mata berlensa cembung (positifl.
4. Presbiopia
Presbiopia (rabun dekat danjauh) adalah kelainan yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat dekat dan jauh. Hal itu terjadi ka.rena daya akomodasi mata mulai berkurans. Kelainan ini dialami oleh orang tua sehingga disebut juga mata tua. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kacamata berlensa rangkap, yaitu bagian atas berlensa cekung (negatif) dan bagian bawah berlensa cembung (positif). Kelainan miopia, hipermetropia, dan presbiopia serta cara menolongnya telah kamu pelajari di kelas VIII.
Presbiopia (rabun dekat danjauh) adalah kelainan yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat dekat dan jauh. Hal itu terjadi ka.rena daya akomodasi mata mulai berkurans. Kelainan ini dialami oleh orang tua sehingga disebut juga mata tua. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kacamata berlensa rangkap, yaitu bagian atas berlensa cekung (negatif) dan bagian bawah berlensa cembung (positif). Kelainan miopia, hipermetropia, dan presbiopia serta cara menolongnya telah kamu pelajari di kelas VIII.
5. Rabun Senja
Penderita rabun senja (rabun ayam) tidak dapat melihat dengan baik pada senja dan malam hari ketika cahaya mulai rentang-remang. Gangguan penglihatan ini disebabkan oleh kekurangan vitamin A. Cara mencegah dan mengatasi gangguan ini ialah dengan mengonsumsi rnakanan yang banyak mensandung vitamin A. Misalnya wortel. pepaya, dan tomat.
Penderita rabun senja (rabun ayam) tidak dapat melihat dengan baik pada senja dan malam hari ketika cahaya mulai rentang-remang. Gangguan penglihatan ini disebabkan oleh kekurangan vitamin A. Cara mencegah dan mengatasi gangguan ini ialah dengan mengonsumsi rnakanan yang banyak mensandung vitamin A. Misalnya wortel. pepaya, dan tomat.
6. Keratomalasi
Keratomalasi ditandai dengan kornea mata yang keruh. Penyebabnya adalah kekurangan vitamin A yang sangat parah. Jadi, penyakit ini merupakan tingkat lanjut rabun senja. Kekurangan vitamin A menimbulkan penebalan selaput lendir mata. Akibatnya, permukaan mata yang biasanya basah menjadi kering dan kasar (xeroftalmia/xerosis). Ji ka tidak segera cliatasi. akan menimbulkan kebutaan.
Keratomalasi ditandai dengan kornea mata yang keruh. Penyebabnya adalah kekurangan vitamin A yang sangat parah. Jadi, penyakit ini merupakan tingkat lanjut rabun senja. Kekurangan vitamin A menimbulkan penebalan selaput lendir mata. Akibatnya, permukaan mata yang biasanya basah menjadi kering dan kasar (xeroftalmia/xerosis). Ji ka tidak segera cliatasi. akan menimbulkan kebutaan.
7. Katarak
Katarak (bular mata) merupakan kelainan pada lensa mata. Lensa mata menjadi kabur dan keruh sehingga cahaya yang masuk tidak dapat mencapai retina. Biasanya, katarak diderjta oleh orang yang berusia lanjut. Katarak dapat diatasi dengan tindakan operasi.
Katarak (bular mata) merupakan kelainan pada lensa mata. Lensa mata menjadi kabur dan keruh sehingga cahaya yang masuk tidak dapat mencapai retina. Biasanya, katarak diderjta oleh orang yang berusia lanjut. Katarak dapat diatasi dengan tindakan operasi.
8. Juling
Kelainan mata ini disebabkan adanya ketidak serasian kerja otot penggerak bola mata kanan dan kiri. Kelainan ini dapat diatasi dengan tindakan operasi pada otot mata.
Kelainan mata ini disebabkan adanya ketidak serasian kerja otot penggerak bola mata kanan dan kiri. Kelainan ini dapat diatasi dengan tindakan operasi pada otot mata.
9. Glaukoma
Kelainan ini ditandai dengan peningkatan tekanan di dalam bola mata. Tekanan terjadi karena adanya sumbatan pada saluran di dalam bola mata dan pembentukan cairan di bola mata yang berlebihan. Kelainan yang tidak segera diatasi dapat menyebabkan kebutaan. Kelainan ini dapat diatasi dengan obat-obatan yang harus diminum seumur hidup atau dengan tindakan pembedahan.
Kelainan ini ditandai dengan peningkatan tekanan di dalam bola mata. Tekanan terjadi karena adanya sumbatan pada saluran di dalam bola mata dan pembentukan cairan di bola mata yang berlebihan. Kelainan yang tidak segera diatasi dapat menyebabkan kebutaan. Kelainan ini dapat diatasi dengan obat-obatan yang harus diminum seumur hidup atau dengan tindakan pembedahan.
10. Buta Warna
Penderita buta warna tidak dapat membedakan warna tertentu. misalnya merah, hijau. dan biru. Buta warna merupakan penyakit keturunan yang tidak dapat disembuhkan. Buta warna lebih banyak diderita laki-laki dari pada perempuan.
Penderita buta warna tidak dapat membedakan warna tertentu. misalnya merah, hijau. dan biru. Buta warna merupakan penyakit keturunan yang tidak dapat disembuhkan. Buta warna lebih banyak diderita laki-laki dari pada perempuan.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Memerhatikan
perawatan lensa kontak dengan pemakaian jangka panjang juga perlu diperhatikan
agar tak menyebabkan masalah pada mata. Lensa kontak sekali pakai sebaiknya
hanya digunakan untuk kesempatan khusus, bukan untuk sehari-hari.
Dan yang penting, tak memaksakan diri memakai lensa kontak jika mata mengalami iritasi. Seiring dengan meningkatnya perhatian dan pengetahuan pengaruh gizi terhadap kesehatan, khususnya kesehatan mata menyebabkan pesatnya pertumbuhan pasar terhadap produk-produk kesehatan mata.
Sebagian besar produk-produk untuk kesehatan mata yang dipasarkan sekarang berbentuk suplemen. Selain senyawa antioksidan (vitamin A, C, dan E) yang sebelumnya telah diketahui dapat meningkatkan kesehatan mata, senyawa lain seperti lutein, zeaxanthin, dan astaxanthin, baru-baru ini diketahui sebagai senyawa yang dapat meningkatkan kesehatan mata.
Dan yang penting, tak memaksakan diri memakai lensa kontak jika mata mengalami iritasi. Seiring dengan meningkatnya perhatian dan pengetahuan pengaruh gizi terhadap kesehatan, khususnya kesehatan mata menyebabkan pesatnya pertumbuhan pasar terhadap produk-produk kesehatan mata.
Sebagian besar produk-produk untuk kesehatan mata yang dipasarkan sekarang berbentuk suplemen. Selain senyawa antioksidan (vitamin A, C, dan E) yang sebelumnya telah diketahui dapat meningkatkan kesehatan mata, senyawa lain seperti lutein, zeaxanthin, dan astaxanthin, baru-baru ini diketahui sebagai senyawa yang dapat meningkatkan kesehatan mata.
B.
Saran
Sangat penting
bagi pemakai lensa kontak untuk mengetahui resiko dari pemakaian lensa kontak
sehingga komplikasinya dapat dicegah. Seorang praktisi lensa kontak harus
memberi informasi mengenai resiko pemakaian lensa kontak dan bagaimana
menghindarinya. Diagnosis dan terapi yang tepat dan cepat sangat penting untuk
menghindari komplikasi kebutaan.
C.
Daftar Pustaka
www.google.com