Selasa, 16 Desember 2014

Makalah Toodler

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
  Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, kesadaran emosional dan inteligensia berjalan sangat cepat. Perkembangan psiko-sosial sangat dipengaruhi lingkungan dan interaksi antara anak dengan orang tuanya. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangan.
 Pada usia Toddler anak mengalami lompatan kemajuan yang menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional. Pada anak usia toddler, seorang anak dapat sangat senang, sibuk, bahkan gusar. Psikososialnya berkembang pesat, sedangkan pertumbuhan fisiknya melambat. Anak usia pra sekolah merupakan periode ajaib mendapatkan pengalaman dari aktivitas dan rasa ingin tahu, sehingga membutuhkan perhatian orang tua yang besar.

1.2  RUMUSAN MASALAH
1.    Apakah yang dimaksud dengan masa Toddler?
2.    Apa saja macam-macam pertumbuhan dan perkembangan pada masa toddler?
3.    Bagaimakah keterlibatan orang tua dan dokter anak pada masa toddler?

1.3 TUJUAN
      1.   Mengetahui definisi masa Toddler
      2.   Mengetahui macam-macam pertumbuhan  dan perkembangan pada masa toddler
      3.   Keterlibatan orang tua dan dokter anak pada masa toddler











BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI TODDLER
Anak usia toddler adalah anak usia 12 – 36 bulan ( 1 – 3 tahun ) pada periode ini anak berusaha mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja dan bagaimana mengontrol orang lain melalui kemarahan, penolakan, dan tindakan keras kepala. Hal ini merupakan periode yang sangat penting untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan intelektual secara optimal ( Perry, 1998 ).
Pertumbuhan merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Sedangkan perkembangan merupakan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan belajar. (Wong’s, 2000 ).
Usia 1 tahun merupakan usia yang penuh berbagai hal yang menarik antara lain berubah dalam cara makan, cara bergerak, juga dalam keinginan dan sikap atau perasaan si kecil apabila disuruh melakukan sesuatu yang tidak ia sukai, ini akan menyatakan sikap dan nalurinya mengatakan “tidak” baik dengan kata – kat maupun perbuatan, meskipun sebetulnya hal itu disukai ( psikolog menyebutnya negatifisme ). Kenyataan ini berbeda pada saat usia di bawah satu tahun, si kecil akan menjadi seseorang penyidik yang sangat menjengkelkan, mereka akan menyelinap masuk setiap sudut rumah, menyentuh semua benda yang ditemukannya, menggoyangkan meja dan kursi, menjatuhkan benda apapun yang bisa dijatuhkan, memanjat apa yang bisa di oanjat, memasukkan benda kecil ke dalam benda yang lebih besar dan sebagainya. ( Hurlock, 2002 )
Pada usia 2 tahun si kecil cenderung mengikuti orang tuanya kesana kemari, ikut – ikutan menyapu, mengepel, menyiram tanaman, semua ini dilakukan dengan penuh kesungguhan. Pada usia 2 tahun anak sudah mulai belajar bergaul, ia senang sekali menonton anak lain bermain, perasaan tauk dan cemas sering terjadi apabila orang tuanya meninggalkan anak sendiri. Seandainya orang tua harus bepergian lama atau memutuskan untuk kembali.
Anak pada usia 3 tahun biasanya lebih mudah dikendalikan karena anak sudah dalam perkembangan emosi, sehingga mereka mengenggap ayah dan ibunya sebagai orang yang istimewa. Sikap permusuhan dan kebandelan yang muncul pada usia antara 2,5 sampai 3 tahun tampaknya makin berkurang, sikap pada orang tua bukan saja bersahabat tapi sangat ramah dan hangat. Anak menjadi sangat patuh pada orang tuanya, sehingga mereka akan bertingkah laku baik dan menurut sekali. Jika keinginan mereka bertentangan dengan kehendak orang tuanya, karena mereka tetap mahluk hidup yang mempunyai pendapat sendiri. Pada usia 3 tahun, anak cenderung meniru siapapun yang dilakukan orang tuanya sehari – hari, disebut proses identifikasi. Dalam proses inilah karakter anak dibentuk jauh lebih banyak dibentuk dari petunjuk yang diterima dari orang tuanya, seperti membentuk model diri mereka, membina kepribadian, membentuk sikap dasar bai terhadap pekerjaan, orang tua dan dirinya sendiri. ( Hurlock, 2002 ).

2.2 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MASA TODDLER
2.2.1  Perkembangan Fisik
        
Perkembangan ketrampilan motorik yang cepat membolehkan anak untuk berpartisipasi dalam tindakan perawatan diri sendiri seperti makan, berpakaian dan eliminasi. Pada awal toddler berjalan dalam posisi tegak dengan sikap papan berjalan, abdomen menonjol, dan lengan berada diluar sisi untuk keseimbangan. Segera anak mulai mengemudikan kursi, menggunakan pegangan atau dinding untuk mempertahankan keseimbangan sambil meninggikan, menempatkan kaki pada langkah yang sama sebelum melanjutkan langkah. Keberhasilan memberikan dorongan untuk mencoba cara yang lebih tegak untuk mengalihkan kursi dengan cara yang sama. Ketrampilan daya gerak segera meliputi berlari, melompat, berdiri satu kaki beberapa detik, dan menendang bola. Kebanyakan toddler dapat mengendarai sepeda roda tiga, memanjat tangga dan berlari dengan baik.
           Kemampuan motorik halus meningkat dari menggambar lingkaran secara spontan sampai menggambar garis silang dengan benar. Pada usia tiga tahun, anak menggambar orang kayu sederhana dan biasanya dapat menumpuk kotak-kotak kecil menjadi menara. Peningkatan ketrampilan daya gerak, kemampuan untuk melepas pakaian, dan perkembangan control sfingter memungkinkan anak untuk toilet training jika toddler telah mengembangkan kemampuan kognitif yang penting. Orangtua sering konsultasi pada perawat untuk pengkajian kesiapan toilet training.
System jantung paru menjadi stabil pada masa toddler. Rata-rata denyut jantung dan pernapasan lambat sampai rata-rata 110x/menit dan pernapasan 25x/menit, secara berurutan, dan tekanan darah bervariasi. Rentang normal tekanan darah adalah sistolik 70-110 dan diastolik 40-70 mmHg.
                                                                     
2.2.2    Pertumbuhan dan Perkembangan Biologis
         Secara umum pertumbuhan baik dari segi berat maupun tinggi badan berjalan cukup stabil/ lambat.Rata-rata bertambah sekitar 2,3 kg /tahun,sedangkan tinggi badan bertambah sekitar 6 – 7 cm / tahun ( tungkai bawah lebih dominant untuk bertambah dibanding anggota tubuh lain).Hampir semua fungsi tubuh sudah matang dan stabil sehingga dapat beradaptasi dengan berbagai perubahan dan stress,sehingga saat ini sudah bisa diajarkan toilet training .Pada fase ini perkembangan motorik sangat menonjol.

2.2.3   Perkembangan psikososial
        Menurut Sigmund Freud, pada fase ini tergolong dalam fase Anal dimana pusat kesenangan anak pada perilaku menahan faeses bahkan kadangkala anak bermain-main dengan faesesnya. Anak belajar mengidentifikasi tentang perbedaan antara dirinya dengan orang lain disekitarnya. Konflik yang sering terjadi adalah adanya Oedipus complex atau katarsis yaitu dimana seorang anak laki-laki menyadari bahwa ayahnya lebih kuat dan lebih besar dibandingkan dirinya.sedangkan pada wanita disebut dengan Elektra complex.
Sedangkan Erickson menggolongkan tahap ini dalam fase Otonomi vs Guilt, ( inisiatif vs rasa malu dan bersalah ) Perkembangan ini berpusat pada kemampuan anak untuk mengontrol tubuh dan lingkungannya.
Adapun Piaget bahwa saat ini merupakan Fase Preoperasional dimana sifat egosentris sangat menonjol. Pada fase ini.sering ditemukan ketidakmampuan untuk menempatkan diri sendiri ditempat orang lain.
Kohlberg menggolongkan masa ini dalam Fase Konvensional ,Anak mulai belajar baik dan buruk,benar atau salah melaui budaya sebagai dasar peletakan nilai moral. Kohlberg menggolongkan fase ini dalam 3 tahap,yaitu Egosentris ,kebaikan seperti apa yang saya mau, tahap berikutnya adalah Oreintasi hukuman dan ketaatan,baik dan buruk sebagai konsekuensi tindakan, dan tahapan yang terakhir adalah Inisiatif,Anak menjalankan aturan sebagai sesuatu yang menyenangkan dirinya.
Komunikasi, adanya rasa ingin tahu yang besar dan belum fasihnya kemampuan bahasa,sehingga pada saat memberikan penjelasan kepada anak toddler gunakanlah kata-kata yang sederhana dan singkat.
Anak usia toddler memiliki kebutuhan nutrisi yang tinggi karena mereka terus bergerak.kebutuhan nutrisi tiap anak sekitar 1800 kalori dan akan menurunpada setiap pertambahan usia sekitar 90 kkal/kg BB
Pengaruh permaianan sangatlah penting pada masa ini, yaitu berpengaruh dalam Perkembangan intelektual dimana dengan melakukan eksplorasi dan manipulasi terhadap alat permainan,mulai mengambangkan otonomi dalam permainan, dan belajar memecahkan masalah. Tak kalah penting pula pengaruh terhadap perkembangan moral, yaitu anak akan mempelajari nilai benar dan salah dalam permainan sehingga mereka dapat diterima lingkungannya.
Permainan yang tepat adalah solitary play ( 1 – 2 th ) dan parallel play ( 2 – 3 tahun )

Kecenderungan cedera, karakteristiknya yang tidak bisa diam ,penuh rasa ingin tahu sering menjadi penyebab cedera fatal bahkan sampai kematian apabila orang tua kurang waspada.
  Tabel 2.1 Pola perilaku yang timbul antara 1 sampai 5 tahun
15 bulan
Motorik
Adaptasi
Bahasa
Sosial
Berjalan sendiri, menaiki tangga dengan merangkak
Membuat menara 3 tingkat dari kubus, membuat garis menggunakan crayon, memasukkan kismis ke dalam botol
Berlogat, mengikuti perintah sederhana, menyebut nama objek yang sudah akrab
Menandakan hasrat atau kebutuhan dengan menunjuk, memeluk orang tua
18 Bulan
Motorik
Adaptasi
Bahasa
Sosial
Berlari kencang, duduk pada kursi kecil, berjalan menaiki tangga dengan berpegang pada 1 tangan, menjelajahi laci-laci dan tempat sampah
Membuat menara 4 tingkat dari kubus, meniru menulis, meniru gerakan vertikal, mentumpahkan kismis dari botolnya
10 kata (rata-rata), menamai gambar, mengenal satu atau lebih bagian tubuh
Makan sendiri, mencari pertolongan jika membutuhkan, komplen jika basah atau kotor, mencium orang tua dengan mengerutkan bibir
24 Bulan
Motorik
Adaptasi
Bahasa
Sosial
Berlari dengan baik, naik turun tangga, membuka pintu, memanjat perabotan rumah tangga, melompat.
Membuat menara tujuh tingkat dari kubus, membuat coretan dengan pola melingkar, meniru gerakan horizontal, meniru melipat kertas dalam sekali lihat.
Menggunakan tiga kata dalam satu kalimat (subjek, predikat, objek).
Menggunakan sendok dengan baik, dapat membantu membuka baju, mendengar cerita ketika ditampilkan gambarnya.
30 Bulan
Motorik
Adaptasi
Bahasa
Sosial
Menaki tangga dengan menggunakan kaki secara bergantian
Membuat menara Sembilan tingkat dari kubus, membuat gerakan vertical dan horizontal, tapi tidak membuat gerakan silang, meniru gerakan melingkar
Menggunakan kata ganti untuk diri sendiri “saya”, mengetahui nama lengkap sendiri.
Membantu menaruh benda, berpura pura dalam bermain.
36 Bulan
Motorik
Adaptasi
Bahasa
Sosial
Mengendarai sepeda roda tiga, berdiri menggunakan satu kaki
Membuat menara sepuluh tingkat dari kubus, membuat jembatan menggunakan tiga kubus, menyalin lingkaran, meniru gerakan silang.
Mengetahui umur dan jenis kelamin, menghitung tiga objek dengan benar, mengulangi tiga nomor atau sebuah kalimat dengan enam suku kata.
Bermain permainan sederhana (bersama-sama dengan anak lain), membantu memakai baju (melepaskan kancing baju dan memakai sepatu),

2.3 NUTRISI UNTUK USIA TODDLER
Makanan usia toddler banyak tergantung pada orang tua atau pengasuhnya, karena anak ini belum dapat menyebutkan nama makanan yang dia inginkan, dan orang tuanyalah yang memilihkan untuk anak. Jadi, dapat dikatakan bahwa tumbuh kembang anak usia 1-3 tahun atau usia toddler sangat tergantung pada bagaimana orangtuanya mengatur makanan anaknya.
Kecepatan perkembangan turun ketika usia toddler. Kebutuhan anak akan nutrien relatif berkurang dibandingkan usia sebelumnya. Perhitungannya diutamakan pada kebutuhan kalori, protein, vitamin. Kalsium dan fospor pun penting untuk perkembangan tulang. Toddler lebih tertarik dalam lingkungan dan meningkatkan keterampilan motorik dibanding dengan makanan, maka dari itu makanan yang disajikan harus selalu bervariasi.

2.3.1  Prinsip Pemberian Makanan Pada Anak
1.      Tinggi energi, protein, vitamin dan mineral
2.      Dapat diterima oleh anak dengan baik
3.      Diproduksi setempat dan menggunakan bahan-bahan setempat
4.      Mudah didapat dalam bentuk kering dengan demikian mudah disimpan dan praktis penggunaannya
5.      Ringkas tetapi mempunyai nilai gizi maksimum
Jenis makanan anak ini termasuk buah, kue, semua jenis makanan lunak dan makanan berasa, disamping asi atau susu yang mungkin masih diperlukan. Makanan lunak biasanya dikonsumsi bagi anak yang belum memilika geraham, anak berumur 1 ½ tahun – 2 tahun biasanya memiliki geraham maka bisa diberikan makanan biasa asalkan tidak pedas, berlemak, dan merangsang. Pemberian sayuran dan buah-buahan harus bervariasi, minyak dapat diganti margarin, gula pasir dapat diganti gula merah atau gula batu atau madu,
Usia toddler memerlukan minimum dua porsi (480 g) kelompok susu setiap hari untuk memberikan protein, kalsium, riboflavin, dan vitamin A da B12. Susu yang diperkaya memberikan vitamin D dan tambahan vitamin A. Keseluruhan susu harus digunakan sampai toddler mencapai usia 2 tahun untuk membantu meningkatkan asupan asam lemak yang cukup. Separuh dari asupan protein toddler harus mengandung nilai protein biologi tinggi.
Pada usia toddler biasanya lebih menyukai makanan manis seperti, cokelat, permen, dan eskrim. Sedangkan sayuran kurang disukai, keadaan ini harus lebih diperhatikan agar anak dapat menyukai berbagai jenis sayuran. Maka dari itu pemberian sayuran dan buah-buahan harus bervariasi, minyak dapat diganti margarin, gula pasir dapat diganti gula merah atau gula batu atau madu,
Makanan kecil boleh diberikan antara 2 waktu makan, sepanjang tidak mengurangi selera makan. Dalam keadaan tertentu anak lebih menyukai makanan kecil daripada makanan utama. Hal ini masih diperbolehkan selama kandungan nutrien dalam makanan kecil tersebut masih terpenuhi dan hal ini hanya bersifat sementara. Jadwal pemberian makan untuk usia ini tidak berbeda dengan jadwal makan orang dewasa
Contoh Menu untuk Toddler Berdasarkan Piramida Makanan
Sarapan
½ cangir sereal kering dan tidak manis
½ cangkir jus jeruk
120 cc susu rendah lemak
Snack
½ - 1 buah pisang utuh
Makan siang
1 sdt selai kacang
1 sdt seluruh buah-buahan kaleng
1 tangkap roti gandum
2 sdt kacang polong
120 cc susu rendah lemak
Snack
2 bungkus krakers
120 cc susu rendah lemak
Makan malam
1 paha ayam, dibakar tanpa kulit
¼ - ½ cangkir macaroni dan keju
2 sdt kacang hijau, dimasak
120-180 cc susu rendah lemak
Snack
½ cangkir yogurt beku



















2.3.2 Hal Yang Mendorong Terjadinya Gangguan Gizi
Ada beberapa hal yang sering merupakan penyebab terjadinya gangguan gizi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai penyebab langsung gangguan gizi, khususnya gangguan gizi pada bayi dan anak usia toddler dan usia prasekolah adalah tidak sesuainya jumlah gizi yang mereka peroleh dari makanan dengan kebutuhan tubuh mereka.
Berbagai faktor yang secara tidak langsung mendorong terjadinya gangguan gizi terutama pada anak usia toddler dan usia pra sekolah  antara lain sebagai berikut:
2.3.2.1 Ketidaktahuan akan hubungan makanan dan kesehatan
Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari sering terlihat keluarga yang sungguhpun berpenghasilan cukup akan tetapi makanan yang dihidangkan seadanya saja. Dengan demikian, kejadian gangguan gizi tidak hanya ditemukan pada keluarga yang berpenghasilan kurang akan tetapi juga pada keluarga yang berpenghasilan relatif baik (cukup). Keadaan ini menunjukkan bahwa ketidaktahuan akan faedah makanan bagi kesehatan tubuh mempunyai sebab buruknya mutu gizi makanan keluarga, khususnya makanan anak balita.
Menurut Dr. Soegeng Santoso, M.pd, 1999, masalah gizi Karena kurang pengetahuan dan keterampilan dibidang memasak menurunkan komsumsi anak, keragaman bahan dan keragaman jenis masakan yang mempengaruhi kejiwaan misalnya kebosanan.
2.3.2.2 Prasangka buruk terhadap bahan makanan tertentu
Banyak bahan makanan yang sesungguhnya bernilai gizi tinggi tetapi tidak digunakan atau hanya digunakan secara terbatas akibat adanya prasangka yang tidak baik terhadap bahan makanan itu. Penggunaan bahan makanan itu dianggap dapat menurunkan harkat keluarga. Jenis sayuran seperti genjer, daun turi, bahkan daun ubi kayu yang kaya akan zat besi, vitamin A dan protein dibeberapa daerah masih dianggap sebagai makanan yang dapat menurunkan harkat keluarga.
2.3.2.3 Adanya kebiasaan atau pantangan yang merugikan
Berbagai kebiasaan yang bertalian dengan pantang makan makanan tertentu masih sering kita jumpai terutama di daerah pedesaan. Larangan terhadap anak untuk makan telur, ikan, ataupun daging hanya berdasarkan kebiasaan yang tidak ada datanya dan hanya diwarisi secara dogmatis turun temurun, padahal anak itu sendiri sangat memerlukan bahan makanan seperti itu guna keperluan pertumbuhan tubuhnya.  Kadang-kadang kepercayaan orang akan sesuatu makanan anak kecil membuat anak sulit mendapat cukup protein. Beberapa orang tua beranggap ikan, telur, ayam, dan jenis makanan protein lainnya memberi pengaruh buruk untuk anak kecil. Anak yang terkena diare malah dipuasakan (tidak diberi makanan). Cara pengobatan seperti ini akan memperburuk gizi anak. ( Dr. Harsono, 1999).
2.3.2.4 Kesukaan yang berlebihan terhadap jenis makanan tertentu
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan tertentu atau disebut sebagai faddisme makanan akan mengakibatkan tubuh tidak memperoleh semua zat gizi yang diperlukan.
2.3.2.5 Jarak kelahiran yang terlalu rapat
Banyak hasil penelitian yang membuktikan bahwa banyak anak yang menderita gangguan gizi oleh karena ibunya sedang hamil lagi atau adiknya yang baru telah lahir, sehingga ibunya tidak dapat merawatnya secara baik.
          Anak yang dibawah usia 2 tahun masih sangat memerlukan perawatan ibunya, baik perawatan makanan maupun perawatan kesehatan dan kasih sayang, jika dalam masa 2 tahun itu ibu sudah hamil lagi, maka bukan saja perhatian ibu terhadap anak akan menjadi berkurang.
  akan tetapi air susu ibu ( ASI ) yang masih sangat dibutuhkan anak akan berhenti keluar.
              Anak yang belum dipersiapkan secara baik untuk menerima makanan pengganti AS
I yang kadang-kadang mutu gizi makanan tersebut juga sangat rendah, dengan penghentian pemberian ASI karena produksi ASI berhenti, akan lebih cepat mendorong anak ke jurang malapetaka yang menderita gizi buruk, yang apabila tidak segera diperbaiki maka akan menyebabkan kematian. Karena alasan inilah dalam usaha meningkatkan kesejahteraan keluarga, disamping memperbaiki gizi juga perlu dilakukan usaha untuk mengatur jarak kelahiran dan kehamilan.
2.3.2.6 Sosial Ekonomi
Keterbatasan penghasilan keluarga turut menentukan mutu makanan yang disajikan. Tidak dapat disangkal bahwa penghasilan keluarga akan turut menentukan hidangan yang disajikan untuk keluarga sehari-hari, baik kualitas maupun jumlah makanan.
2.3.2.7 Penyakit infeksi
         Infeksi dapat menyebabkan anak tidak merasa lapar dan tidak mau makan. Penyakit ini juga menghabiskan sejumlah protein dan kalori yang seharusnya dipakai untuk pertumbuhan. Diare dan muntah dapat menghalangi penyerapan makanan. Penyakit-penyakit umum yang memperburuk keadaan gizi adalah: diare, infeksi saluran pernapasan atas, tuberculosis, campak, batuk rejan, malaria kronis, cacingan. ( Dr. Harsono, 1999).






























BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran dan volume yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali). Perkembangan adalah kematangan yang dilalui sepanjang rentang kehidupan seseorang
Pertumbuhan dan perkembangan dapat di pengaruhi oleh faktor genetik dan faktor eksternal
Tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada fase-fase atau
periode kehidupan tertentu dan apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi
sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan
perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan.
Toddler adalah anak adalah anak anatara rentang usia 12 sampai 36 bulan. Toddler tersebut ditandai dengan peningkatan kemandirian yang diperkuat dengan kemampuan mobilitas fisik dan kognitif lebih besar.
Fisik : Rata-rata denyut jantung dan pernapasan lambat sampai rata-rata 110x/menit dan pernapasan
25x/menit, Pertumbuhan dan Perkembangan Biologis : berat bertambah  2,3 kg /tahun,sedangkan tinggi badan bertambah sekitar 6 – 7 cm / tahun, Perkembangan psikososial : dalam fase Anal.

3.2  SARAN
Hal–hal yang perlu diperhatikan Didalam melakukan didikan anak usia toddlerdengan tujuan meningkatkan kecerdasan anak perlu diperhatikan perkembangandan pertumbuhannya dalam aspek fisik dan pisikis yang didampingi denganperhatian pula pda gangguan – gangguan yang dialami oleh anak dan carapenanggulangan serta cara mengatasinya.

DAFTAR PUSTAKA

http://referensikedokteran.blogspot.com/2010/07/referat-tumbuh-kembang-anak-usia-1-5.html.

http://adeniaroom.blogspot.com/2009/05/tahapan-perkembangan-anak-usia-0-5.html.

www.acaemia.edu/4901102/MAKALAH_ILMU_PENDIDIKAN_USIA_DINI_ASPEK_PERKEMBANGAN_FISIK_DAN_MOTORIK_ANAK_USIA_DINI





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar